Ad Unit (Iklan) BIG

Sosiologi: Perubahan Sosial, Kemajuan Masyarakat, dan Perkembangan Masyarakat Menuju Kehidupan Masyarakat Yang Demokratis

Post a Comment

1. Modernisasi berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernues. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan sosial dimana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Aspek yang paling menonjol dalam proses modernisasi adalah perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang tinggi.

2. Modernisasi tidak sama dengan westernisasi dan sekulerisasi. Secara garis besar persamaan dan perbedaan ketiga perilaku hidup tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


3. Ada beberapa pengertian modernisasi menurut para sosiolog. Pengertian modernisasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Soekanto, 2015).

a. Menurut Wibert E. Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil.

b. Menurut Koentjaraningrat, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.

c. Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan (social planning).

d. Menurut Astrid S. Susanto, modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan.

e. Menurut Ogburn dan Nimkoff, modernisasi adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri ke masa depan yang nyata dan bukan pada angan-angan semu.

4. Maka, pada dasarnya pengertian modernisasi mnencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Proses perubahan sosial dari masyarakat yang bersifat tradisional menjadi masyarakat maju yang ditandai dengan adanya perubahan di segala bidang kehidupan.

b. Perubahan peralatan dari yang sederhana ke teknologi yang lebih canggih.

c. Perubahan ke arah kemajuan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kepribadian bangsa yang masih relevan dengan kehidupan sekarang.

5. Beberapa alasan perlunya modernisasi di suatu negara adalah sebagai berikut.

a. Membuat hidup lebih praktis dan nyaman.

b. Mendapatkan sesuatu lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, lebih bagus, lebih hemat tenaga, dan mendapatkan hasil yang maksimal.

c. Meningkatkan efisiensi kerja dan menignkatkan produksi. Misalnya mekanisme pertanian, komputerisasi, dan penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi di pabrik-pabrik.

6. Bentuk perubahan dalam modernisasi adalah perubahan yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan. Sedangkan objek perubahan tersebut adalah seluruh aspek yang terkait dengan manusia. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut.

a. Aspek sosio demografi, yaitu proses perubahan unsur-unsur sosial, ekonomi, dan psikologi masyarakat, seperti pola perilaku dan peningkatan pendapatan.

b. Aspek struktur organisasi sosial, yaitu perubahan unsur-unsur dan norma-norma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan bermasyarakat.

7. Modernisasi menyangkut perubahan sikap dan mentalitas, pengetahuan, keterampilan, serta struktur sosial masyarakat meuju kehidupan yang modern. Bentuk modernisasi secara lahiriah dapat dilihat pada perlengkapan yang dimiliki manusia, seperti kendaraan, pesawat terbang, robot, komputer, televisi, dan sebagainya. Ada juga yang sengaja diciptakan untuk menghancurkan manusia seperti bom, rudal, senjata nuklir, atau berbagai senjata mutakhir lainnya.

8. Terdapat ciri-ciri yang membuat seseorang disebut modern, yaitu sebagai berikut.

a. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.

b. Lebih berorientasi pada masa kini.

c. Berpendarian kuat dan menghargai ilmu pengetahuan.

d. Menyadari potensi diri dan mau mengembangkannya.

e. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah disekitarnya.

f. Bersikap terbuka terhadap pengalaman dan penemuan baru, tidak bersikap apriori atau menaruh prasangka.

g. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap sehingga penilaian terhadap perubahan didasarkan pada kekurangan-kekurangan yang dihadapi.

9. Sedangkan menurut Alex Inkeles (2013), terdapat 9 (sembilan) ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut.

a. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.

b. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya, serta dapat bersikap demokratis.

c. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada masa lalu.

d. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.

e. Percaya diri.

f. Perhitungan.

g. Menghargai harkat hidup manusia lain.

h. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

i. Menjunjung tinggi sikap dimana imbalan yang diterima sesorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

10. Menurut Peter L. Berger (Usman, 2004) modernisasi mempunyai karakteristik sebagai berikut.

a. Modernitas telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masayrakat tradisional. Hidup sepenanggungan dan kebersamaan semakin menipis, diganti dengan persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b. Terjadi ekspansi pilihan personal (personal choice). Modernisasi telah mengubah masyarakat tradisional menjadi masayarakat individualis. Manusia mempunyai kebebasan memilih sesuai yang dikehendaki.

c. Terjadi peningkatan keragaman keyakinan. Modernisasi telah membuka peluang terjadinya rekonstruksi nilai dan norma.

d. Terjadi orientasi ke depan dan kesadaran atas waktu. Modernisasi telah menggeser masyarakat tradisional yang semula ditandai orientasi kini dan di sini (a posteriori) menjadi orientasi ke depan (a priori).

11. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat pula syarat-syarat modernisasi, yaitu sebagai berikut.

a. Cara berpikir ilmiah (sientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.

b. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.

c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti Biro Pusat Statistik (BPS).

d. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media massa.

e. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.

f. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

12. Kebudayan suatu masyarakat dapat menajdi pendorong juga penghambat proses modernisasi. Sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, berani mengambil risiko, disiplan, kompetitif, adil, jujur, rasional, toleran, dan peduli lingkungan.

13. Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai kehidupan manusia berikut ini.

a. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar. Misalnya, budaya gotong royong dalam masyarakat sudah semakin langka karena telah diganti dengan budaya komersial, serta adat istiadat perkawinan dilakukan dengan cara yang praktis yang tidak memakan waktu lama serta biaya besar.

b. Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penajajhan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.

c. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang. Dengan demikian, kita akan semakin mudah untuk memperoleh barang dan jasa.

d. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masayrakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manjer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas). Dengan demikian, terdapat banyak ragam spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya.

14. Agar kesinambungan masyarakat Indonesia tetap berjalan di tengah perubahan, ada dua hal yang perlu dijaga, yaitu sebagai berikut.

a. Menjaga keutuhan masyarakat majemuk. Beberapa sikap yang harus dikembangkan agar dapat menjaga keutuhan masyarakat majemuk, yaitu:

1) Sikap toleransi terhadap nilai-nilai budaya lain.

2) Mengurangi sikap primodial terutama yang menjerumus ke sikap ethnosentrisme dan ekstrimisme.

3) Mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

4) Menyelesaikan masalah dengan cara akomodatif melalui mediasi.

5) Sikap adil dan jujur bagi para penyelenggara negara dalam melaksanakan tugasnya.

6) Menegakkan supremasi hukum.

7) Memiliki kesadaran sosial dan menyadari peran yang dibawakan terutama bagi para penyelenggara negara.

8) Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Saat ini, konflik-konflik yang terjadi di negara kita disebabkan oleh beberapa hal, seperti kesenjangan dan ketidakadilan sosial serta faktor kepentingan atau budaya yang berbeda.

b. Mempercepat proses integritas sosial. Pemerintah telah melakukan kebijakan-kebijakan dalam mempercepat proses integrasi sosial, kebijakan-kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Transmigrasi penduduk dari daerah padat, seperti Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, dan Bali ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran bahwa kita ini sebenarnya satu bangsa yang mendiami negara Indonesia walaupun memiliki keragaman suku dan budaya.

2) Membuka daerah yang terisolir melalui pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara.

3) Membangun sarana telekomunikasi.

4) Pemerataan pendidikan.

5) Mendirikan puskesmas di setiap kecamatan.

5) Pemerataan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan.

7) Meningkatkan peran daerah dengan memberi otonomi yang lebih luas dan lain-lain.

15. Di sisi lain, partisipasi aktif dari masyarakat adalah yang terpenting karena masyarakat adalah subjek dan sekaligus objek kegiatan. Sangat diperlukan proses penyadaran agar masyarakat Indonesia menyadari bahwa kesinambungan negara dan bangsanya merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja. Bangsa yang besar akan dapat menajdi kaya dan sejahtera apabila tetap memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, rasa nasionalisme yang kuat, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila, serta kesadaran sosial yang kuat.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter