Iklan

Ad Unit (Iklan) BIG

Kewirausahaan; Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Post a Comment

Studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.

A. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan dari studi kelayakan bisnis ini adalah untuk menghindari penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang kurang memberikan keuntungan.  Untuk mempelajari usulan  suatu proyek dari segala sisi atau aspek secara professional agar pada akhirnya bisa mencapai segala sesuatu yang direncanakan.

Seperti yang bisa ketahui, hasil dari suatu studi kelayakan adalah suatu laporan tertulis. Isi laporan kelayakan menyatakan bahwa suatu rencana  bisnis  layak  atau  tidak  direalisasikan.  Studi  kelayakan  bisa digunakan  oleh  pihak-pihak yang mengkaji ulang untuk ikut serta dalam menyetujui atau menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentinganya. Kemungkinan terjadinya suatu studi kelayakan  yang telah dinyatakan layak ternyata pada akhirnya tak tercapai. Hal ini bisa disebabkan oleh  pengambilan keputusan akhir yang menolak karena adanya intervensi dari pihak lain merasa  beberapa  dari  kepentingan yang disertakan tidak terpenuhi.oleh karena itu perusahaan harus sangat hati-hati dalam menyediakan analisis kelayakan, karena kelangsungan suatu  bisnis  melibatkan  banyak faktor sehingga perlukan penjabaran yang  terperinci  dan  dalam  sehingga  dapat  memberi  informasi yang mendukung keputusan akhir.

Banyak faktor yang dapat mengakibatkan suatu bisnis ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan ataupun gagal karena terjadi berbagai  kesalahan.  Kesalahan  terjadi  seperti  ini:  kesalahan  dalam perencanaan,  kesalahan  dalam  penafsiran  pasar,  kesalahan  dalam pengunaan teknologi, kesalahan dalam menentukan kontinuitas bahan baku,  maupun  kesalahan  dalam  memperkirakan  jumlah  tenaga  kerja. Selain itu, ada juga disebabkan oleh faktor-faktor yang sering berubah seperti  faktor  ekonomi,  sosial,  politik  dan  faktor  lingkungan  seperti bencana alam atau kebakaran pada lokasi perencanaan. 

Bisnis yang diteliti dalam studi kelayakan bisa berbentuk bisnis besar seperti pengembangan bisnis atau hanya bisnis sederhana seperti membuka usaha servis motor. Semakin besarnya bisnis yang dijalankan maka  semakin  besar resiko  yang  akan  dialami.  Dampak  yang  terjadi dapat berupa dampak ekonomi ataupun dampak sosial. Karena itu ada yang  melengkapi  studi  kelayakan  dengan  cost  and  benefit  analisis termasuk  didalamnya  social  cost  and  social  benefit.  Maka  dengan demikian studi kelayakan akan menyangkut :

1. Manfaat  finansial,  yaitu  manfaat  ekonomis  bisnis  tersebut  bagi bisnis  itu  sendiri  yang  berarti  bisnis  itu  dipandang menguntungkan jika dibandingkan dengan resiko dari bisnis itu sendiri.

2. Manfaat  Sosial,  yaitu  manfaat  sosial  bisnis  tersebut  bagi masyarakat sekitar proyek. Hal ini merupakan studi yang relatif kompleks dan sulit dilakukan.

3. Manfaat ekonomi nasional, yaitu manfaat ekonomis bisnis bagi negara  tempat  bisnis  tersebut  dijalankan,  yang  menunjukkan manfaat bisnis tersebut bagi ekonomi makro suatu negeri. 

Adapun pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu dapat dijelaskan dengan bahwa ini : 

1. Pihak investor

Apabila  hasil  studi  kelayakan  bisnis  yang  akan  dikerjakan  itu layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari, dan pelaksanaan operasional juga dapat dimulai. Melalui studi kelayakan pihak investor dapat melihat target-target yang akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang dan rencana upaya-upaya yang dilakukan agar dapat mencapai target tersebut. Pihak kreditor.  Permodalan bisnis dapat juga didapatkan dengan meminjam dari pihak Bank sebagai kreditor.  Pihak bank sebelum memutuskan  untuk memberikan pinjaman perlu mengkaji ulang kelayakan bisnis dibuat, termasuk telah studi yang mempertimbangkan sisi lain, misalnya manajemen perusahaan yang baik dan tersedianya bangunan yang dimiliki perusahaan. Cara ini tentunya akan membuat suatu perusahaan terikat dengan bank dan akan  terus  mencoba  memperkecil  jumlah  pinjaman  kepada  bank dengan  terus  berusaha  untuk  dapatkan  keuntungan  dan  seiring dengan itu maka bunga bank juga terus bergerak.

2. Pihak manajemen 

Studi  kelayakan  dapat  dibuat  oleh  pihak  luar  (eksternal) perusahaan  maupun  pihak  internal  perusahaan  (sendiri).  Sebagai pihak  yang  menjadi  project  leader, sudah  tentu  pihak  manajemen perlu  mempelajari  studi  kelayakan  itu,  misalnya  di  dalamnya  hal pendanaan,  berapa  yang  akan  dialokasikan  dari  modal  sendiri, rencana pendanaan dari investor dari pihak kreditor.

3. Pihak pemerintah dan masyarakat

Penyusun studi kelayakan harus perhatikan beberapa kebijakan yang  telah  ditetapkan  oleh  pemerintah  karena  secara  langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan  devisa  Negara,  penggalakan  ekspor  non  migas  dan pemakaian  tenaga  kerja  massal  merupakan  contoh  bisnis  yang.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter