A. KONDISI KEPENDUDUKAN
1. Kondisi
Geografis
Pantai Marina adalah
salah satu objek wisata pantai yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pantai ini menyimpan pemandangan eksotis khas Kota Semarang. Pantai ini
merupakan hutan bakau dan tambak, tapi pemerintah setempat mengubahnya menjadi
tempat rekreasi dengan cara reklamasi daratan. Hasil reklamasi dari hutan bakau
ini, sekarang berupa perumahan, pertokoan, dan perkantoran, di sebelah selatan
pantai.
Pantai Marina berlokasi
di Jalan Yos Sudarso, kelurahan Tawangsari, Semarang Barat.Luas Kelurahan
Tawangsari terdiri dari 7 Dukuh, 11 RW, dan 70 RT dengan luas wilayah 261 Ha
yang terdiri dari 150 untuk tanah bersertifikat dan 8 Ha untuk tanah belum
bersertifikat. Sebagian Besar wilayah Tawangsari adalah kompleks perumahan dan
ruko yang terletak pada topografi daerah dataran rendah. Kelurahan Tawangsari
berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara. Berjarak 1.194 meter
dari garis pantai menyebabkan Tawangsari memiliki tingkat konsentrasi klorida
(Cl) sebesar 215,2 mg/L dan masih berada di bawah baku mutu. Potensi air tanah
yang dimiliki rendah pada akuifer dangkal dan pada non akuifer dibawahnya, hal
ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sebesar 1.515
Jiwa/km2.
Pantai Marina merupakan
pantai yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun luar kota
karena merupakan pantai utama di Kota Semarang. Pantai ini juga mendapat
perhatian penuh dari pemerintah kota dalam pengembangan kedepan. Bila dilihat
dari tempatnya pantai ini berdekatan dengan arena wisata buatan yaitu PRPP dan
Maerokoco. Pantai ini menyajikan wisata keliling pantai menggunakan perahu,
persewaan mobil balap main dan ban untuk berenang, serta dapat juga untuk
memancing atau sekedar santai beristirahat sambil menikmati keindahan pantai
dan deburan ombak. Para pengunjung juga akan menemukan kebun buah naga yang
akan menambah keasrian pantai.
2. Kondisi
Penduduk (Demografi)
Kepadatan penduduk adalah
suatu keadaan yang dikatakan semakin padat bila jumlah manusia pada suatu batas
ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya (Sarwono,
1992). Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayah yang dihuni (Mantra, 2007).
Kepadatan penduduk
merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di
suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan
banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kependudukan diwilayah
kota semarang barat yang dekat dengan pantai marina ini selalu mengalami pertumbuhan.
Menurut data yang tercatat di disdukcapik kecamtan semarang barat pada juni
2020 jumlah laki-laki pada wilayah ini mencapai 77.624 dan perempuan 79,957
dengan total mencapaio 157 581 jumlah ini termasuk 3 terbesar di wilayah kota
semarang.
Pertambahan penduduk
tersebut terutama disebabkan adanya migrasi desa-kota dan urbanisasi. Kota
Semarang sebagai ibu kota provinsi tentunya mempunyai daya tarik sendiri bagi
penduduk dari daerah-daerah sekitarnya. Selain itu, pembangunan berbagai
industri sedang dan besar di Kota Semarang dan sekitarnya menjadi daya tarik
bagi masyarakat dari daerah lain untuk bermigrasi ke kota tersebut.
Jumlah penduduk yang banyak di kota semarang barat ini di dominasi oleh penduduk yang berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.
3. Keagaaman
Penduduk Sekitar Desa Tawangsari
Untuk memperoleh gambaran
tentang masyarakat Islam di Kec. Semarang Barat, ditinjau dari segi
keagamaannya relatif baik. Hal ini terbukti dari jumlah masyarakat Islam di
wilayah tersebut merupakan jumlah mayoritas, dan didukung dengan banyaknya
sarana peribadatan ataupun organisasi-organisasi keagamaan. Organisasi-organisasi
Islam yang terdapat di wilayah Kec. Semarang Barat dan bergerak di bidang
keagamaan antara lain Nahdlatul Ulama, LDII, Muhammadiyah, Aisyiah dan
lain-lain.
B. KEPADATAN PENDUDUK
Berikut ini adalah data kependudukan yang ada di Kelurahan Tawangsari menurut data Badan Pusat Statistik Kecamatan Semarang Barat dalam angka 2019 sebagai berikut :
a. Kepadatan
Penduduk Agraris
Berdasarkan data sekunder
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Semarang Barat dalam angka
2019, dapat diperoleh informasi jumlah penduduk pertanian laki- laki dan
perempuan sebesar 0 jiwa, dengan luas lahan pertanian 2,00 Ha (0,02
Kepadatan Penduduk Agraris = Jumlah penduduk pertanian/ Luas lahan pertanian
Kepadatan
Penduduk Agraris = 0/0,2
Jadi, setiap 1
b. Kepadatan
Penduduk Fisiografis
Berdasarkan data sekunder
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Semarang Barat dalam angka
2019, dapat diperoleh informasi jumlah penduduk laki- laki dan perempuan
sebesar 6.977 jiwa, dengan luas lahan pertanian 2,00 Ha (0,02
Kepadatan Penduduk Fisiografis = Jumlah total penduduk/ luas lahan pertanian
Kepadatan
Penduduk Fisiografis = 6.977/ 0.02 = 348.850
Jadi, setiap 1
c. Kepadatan
Penduduk Aritmatik
Berdasarkan data sekunder
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Semarang Barat dalam angka
2019, Kelurahan Tawangsari memiliki
jumlah penduduk laki- laki dan perempuan sebesar 6.977 jiwa, dengan luas wilayah
261 Ha (26,1
Kepadatan Penduduk Artimatik = Jumlah penduduk total/ Luas wilayah total
Kepadatan
Penduduk Artimatik = 6.977/ 26,1
Dari perhitungan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap 1
C. KEPADATAN
DAN KONDISI PEMUKIMAN
1. Kondisi
Pemukiman Kelurahan Tawangsari
Tawangsari merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kelurahan Tawangsari terdiri dari 7 Dukuh, 11 RW, dan 70 RT dengan luas wilayah 261 Ha yang terdiri dari 150 untuk tanah bersertifikat dan 8 Ha untuk tanah belum bersertifikat. Sebagian Besar wilayah Tawangsari adalah kompleks perumahan dan ruko yang terletak pada topografi daerah dataran rendah. Kelurahan Tawangsari berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara. Berjarak 1.194 meter dari garis pantai menyebabkan Tawangsari memiliki tingkat konsentrasi klorida (Cl) sebesar 215,2 mg/L dan masih berada di bawah baku mutu. Potensi air tanah yang dimiliki rendah pada akuifer dangkal dan pada non akuifer dibawahnya, hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sebesar 1.515 Jiwa/km2. Kelurahan ini memiliki objek wisata yang terkenal yaitu Pantai Marina.
Batas Wilayah Kelurahan Tawang sari:
a.
Sebelah Utara : Laut
Jawa
b.
Sebelah Selatan : Gisikdrono
c.
Sebelah Timur : Tanahmas
d.
Sebelah Barat : Tambakharjo
2. Keadaan
Pemukiman dan Kepadatan Pemukiman
Gambar 1.1
Citra satelit Kelurahan Tawangsari
Dari
citra tersebut dappat diketahui bahwa pola pemukiman dari kelurahan
tersebut memiliki pola yang telah
rapi menunjukkan bahwa daerah tersebut
cirinya seperti daerah perkotaan yang merupakan ciri dari pantai utara berbeda
sekali dengan keadaan pola dan pemukiman yang ada di bagian selatan yang
kebayakan masih merupakan daerah pedesaan. Pola yang dimiliki kelurahan
tersebut adalah pola mengelompok dimana pada daerah selatan dari kelurahan
pemukimannya berbentuk mengelompok dan membentuk pola yang teratur. Untuk
bagian utaranya tidak dapat dijadikan daerah pemukiman karena kemungkinan akan
meningkatkan abrasi pantai dan juga merupakan daera dari Banjir Rob yang ada di
kecamatan Semarang Barat.
D. MATA
PENCAHARIAN
Lokasi Pantai Marina
berada di Kelurahan Tawangsari Kecamatan Semarang Barat. Kelurahan Tawangsari,
Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang memang berbatasan langsung dengan Laut
utara Jawa,namun penduduk di Kelurahan Tawangsari lebih dominan Sebagai
Pengusaha. Di Kelurahan Tawangsari juga terdapat Industri kecil, perusahaan dan
perkantoran yang menyerap tenaga kerja di sekitarnya, seperti buruh industri
sejumlah 255 jiwa, pengusaha berjumlah 16.749
jiwa; selebihnya adalah Nelayan 9 Jiwa, Buruh bangunan 235 Jiwa, Pedagang 452
Jiwa, Angkutan 65 Jiwa, PNS/ABRI 521 Jiwa, Pensiunan 232 Jiwa, dan jasa lainya
berjumlah 35 Jiwa.
Kecamatan Semarang Barat
adalah salah satu kecamatan di Kota semarang Provinsi jawa tengah dengan luas
1.862.86 Hektar . Terdiri dari 16 Kelurahan yakni Kelurahan Kembangarum, Manyaran,
Ngemplak Simongan, Bongsari, Bojongsalaman, Cabean, Salamanmloyo, Gisikdrono,
Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Krapyak, Tambakharjo, Tawangsari,
Karangayu,Krobokan dan Tawangmas. Selain itu Kecamatan semarang Barat
berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara kecamatan Semarang Utara, Semarang
tengah dan semarang Selatan di sebelah timur, Ngaliyan di sebelah selatan dan
sebelah barat berbatsan dengan kecamatan Tugu.
Tawangsari merupakan
sebuah kelurahan di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Kelurahan Tawangsari terdiri dari 7 Dukuh, 11 RW, dan 70 RT
dengan luas wilayah 261 Ha yang terdiri dari 150 untuk tanah bersertifikat dan
8 Ha untuk tanah belum bersertifikat. Sebagian Besar wilayah Tawangsari adalah
kompleks perumahan dan ruko yang terletak pada topografi daerah dataran rendah.
Kelurahan Tawangsari berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara.
Berjarak 1.194 meter dari garis pantai menyebabkan Tawangsari memiliki tingkat
konsentrasi klorida (Cl) sebesar 215,2 mg/L dan masih berada di bawah baku
mutu. Potensi air tanah yang dimiliki rendah pada akuifer dangkal dan pada non
akuifer dibawahnya, hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi sebesar 1.515 Jiwa/km2.
Masyarakat di Kelurahan Tawangsari, umumnya banyak bekerja sebagai pengusaha, dan sebagian kecil bekerja sebagai nelayan, tani dsb. Tabel berikut ini dapat dilihat penduduk yang bermata pencaharian berbeda-beda.
Tabel 1.2. Mata Pencaharian di Kecamatan Semarang Barat Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Semarang (2019)
E. KEBUDAYAAN
Di kawasan pesisir
Pantai Marina di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang
tidak memiliki adat istiadat di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan daerah
tersebut merupakan daerah reklamasi, yang keberadaan wilayah tersebut tidak
lama terbentuk. Sehingga adat istiadat yang ada di daerah tersebut tidak ada.
Kota Semarang merupakan
kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi di Jawa Tengah, terletak di
kawasan pesisir utara Jawa. Seiring dengan perkembangan peradaban, masyarakat
membutuhkan lahan-lahan baru dalam kegiatan sosial ekonominya, sedangkan lahan
yang ada di daratan makin terbatas. Akibatnya, beban yang harus ditanggung oleh
kota Semarang menjadi semakin berat. Sarana dan prasarana serta infrastruktur
kota, seperti pemukiman, kawasan industri, ruang publik, perkantoran, maupun
pusat-pusat bisnis, mau tidak mau menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh
pemerintah setempat. Laju pertumbuhan memunculkan masalah keterbatasan lahan di
kota Semarang. Hal ini memberikan dampak terhadap kepadatan penduduk, yang
akhirnya muncul perebutan penguasaan lahan. Oleh karena itu, usaha-usaha
dilakukan untuk memperoleh lahan baru, misalnya dengan pemekaran kota yang dilakukan
ke arah lahan kosong dan berair dengan cara melakukan pengurukanan atau yang
dikenal dengan reklamasi yang dilakukan di Pantai Marina.
Kehidupan pariwisata dan
mata pencaharian di sekitar Pantai Marina juga mulai berubah, tak banyak
pedagang yang berjualan di Pantai Marina. Masyarakat sekitar tidak dapat lagi
merasakan deburan ombak di pantai ini karena keberadaan urugan pasir yang
menghilangkan salah satu pantai yang indah yang ada di kota Semarang. Urugan
pasir tersebut merupakan proses reklamasi yang sedang berlangsung dan dilakukan
oleh pihak swasta atau pengusaha. Reklamasi, karena itu, merupakan upaya
meningkatkan sumber daya alam lahan dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
dengan cara pengurangan atau dengan pengeringan lahan. Namun pada praktiknya,
reklamasi yang banyak dilaksanakan di Indonesia tidak memenuhi kriteria
definisi tersebut. Dengan reklamasi justru timbul berbagai dampak sosial budaya
maupun ekonomi dan lingkungan.
F. TINGKAT PENDIDIKAN
Dalam penelitian ini,
diambil dari data sekunder Badan Pusat Statistik. Adapun daf
tar tingkat
pendidikan masyarakat di Kecamatan Semarang Barat, Kelurahan Tawangsari pada
tahun 2018, jumlah anak yang tidak sekolah adalah 9.840, Belum tamat SD
berjumlah 16.942, dan yang tidak tamat SD berjumlah 13.727.
Tabel 1.3 Penduduk menurut Pendidikan yang ditamatkan di Kecamatan Semarang Barat Tahun 2018
Sumber : BPS Kota Semarang (2019)
Post a Comment
Post a Comment