A. KONDISI KEPENDUDUKAN
1. Letak Kecamatan Godong
Godong adalah ibukota
kecamatan di kabupaten Grobogan. Godong terbilang daerah yang sudah terhitung
maju jika dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan infrastrukturnya.
Lokasi yang sangat strategis yang menghubungkan ke beberapa kota, diantaranya
Semarang, Boyolali, Demak, Kudus dan Purwodadi, menjadikan Godong sebagai
kecamatan di kabupaten Grobogan yang mengalami kemajuan pesat dibandingkan
dengan kecamatan lain di Grobogan. Terdapatnya pabrik besar di kecamatan ini,
banyak membantu masyarakat dalam penyediaan lapangan pekerjaan, dan menjadikan
kota Godong lebih hidup dengan aktivitas perdagangan selama 24 jam.
Kecamatan Godong
merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Grobogan. Dilihat dari peta
Kabupaten Grobogan, Kecamatan Godong Terletak dibarat ibukota Kabupaten
Grobogan Setelah Kecamatan Penawangan. Kecamatan Godong letaknya berbatasan
dengan sebelah timur Kecamatan Penawangan, sebelah utara Kecamatan Klambu,
sebelah Barat Kecamatan Gubug dan sebelah selatan Kecamatan Karangrayung.
Selain bersebelahan dengan Kecamatan Klambu disebelahnya utara juga dibatasai
oleh Waduk Kletak.
Secara administratif luas
wilayah Kecamatan Godong adalah 86.78 km2 dan termasuk daerah
agraris. Wilayah Kecamatan Godong terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas
12,761 ha, dan selebihnya 51 ha lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian
besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 1.552,38 ha, setengah
teknis 321 ha. Sementara untuk lahan kering, 2.916,80 ha digunakan untuk
tegal/kebun, 1.472,10 ha Hutan Negara, dan 1.160,90 ha digunakan untuk bangunan
dan halaman, selebihnya digunakan untuk lainnya (jalan, sungai dan lain-lain).
Data ini merupakan kompilasi dari profil desa se Kecamatan Godong.
Kecamatan Godong memiliki
28desa dan beribukata Godong. Menurut master File Desa (MFD) ada 26 desa
berkategorikan Pedesaan dan 2berkategorikan perkotaan. Di Kecamatan Godong
tidak mengalami perubahan, Jumlah dusun pada tahun 2018 adalah 87 dusun jumlah
RW pada tahun 2018 adalah 102 sedangkan jumlah Rukun Tetangga (RT) 512.
2. Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil
proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kecamatan Godong tahun 2018 adalah sebesar
87.713 orang Dari hasil proyeksi tersebut, diperoleh rasio jenis kelamin
penduduk Kecamatan Godong diatas 100 yaitu sebesar 100,48 Hal ini menggambarkan
bahwa jumlah penduduk perempuan masih sedikit lebih banyak daripada jumlah
penduduk laki - laki.
Sejalan dengan kenaikan
jumlah penduduk maka kepadatan penduduk dalam kurun waktu empat tahun terakhir
(2016–2018) cenderung mengalami kenaikan, pada tahun 2017 tercatat sebesar 907
jiwa/km2, sedangkan pada tahun 2018 menjadi 913 jiwa/km2
Jumlah penduduk yang naik setiap tahun tidak diimbangi dengan pemerataan
penyebaran penduduk di tiap desa. Wilayah terpadat tercatat di desa Bugel
sebanyak 3.715 jiwa/km2 dan terjarang penduduknya adalah Desa Kopek
yaitu 1720 jiwa/km2.
Dari
mutasi penduduk yang terjadi pada tahun 2018 di Kecamatan Godong menunjukkan
bahwa mutasi yang menambah jumlah penduduk (jumlah kelahiran dan penduduk yang
pindah datang) lebih besar dari mutasi yang mengurangi jumlah penduduk
(kematian dan penduduk yang pindah pergi), sehingga jumlah penduduk menjadi
bertambah dibanding tahun sebelumnya.
3.
Piramida
Penduduk Kecamatan Godong Tahun 2018
|
|
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kecamatan Godong Tahun 2018
Sumber : BPS
Kabupaten Grobogan
4.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2018 (Jiwa)
Tabel
2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2018 (Jiwa)
Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020
5.
Jumlah
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)
Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020
6.
Jumlah
Kelahiran dan Kematian Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)
Tabel
2.3 Jumlah
Kelahiran dan Kematian Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
7.
Pendidikan
Peningkatan pendidikan merupakan faktor terpenting dalam pembangunan di Indonesia Baik dilihat dari sudut pandang penduduk sebagai obyek pembangunan maupun sebagai subyek pembangunan Keberhasilan pembangunan di suatu daerah dapat ditengarai salah satunya dengan tingginya tingkat pendidikan penduduknya Tentunya hal ini tidak lepas dari sarana pendidikan yang tersedia di daerah tersebut.Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan adalah terpenuhinya sarana pendidikan seperti jumlah sekolah dan juga tenaga pendidik/guru. Di Kecamatan Godong terdapat 47 TK, 46 SD, 7 SMP dan 9 SMA baik negeri maupun swasta, dengan jumlah guru TK sebanyak 114 orang, SD 413 orang, SMP 135 orang dan SMA 176 orang.
Tabel
2.4 Jumlah Penduduk Menurut Usia Pendidikan
Tahun 2018 (Jiwa)
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.5 Jumlah
Penduduk Menurut Agama Tahun 2018 (Jiwa)
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
B. KEPADATAN
PENDUDUK
Berdasarkan
data Badan Pusat statistik tahun 2021 tercatat bahwa kepadatan penduduk di Kabupaten
Grobogan adalah 1,02% dengan populasi penduduk 1453,526 juta. Pada kecamatan
godong populasi penduduk sebesar 87,028 juta penduduk dengan laju pertumbuhan
penduduknya 1,19. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Kabupaten Grobogan
merupakan suatu wilayah yang padat penduduknya dengan laju pertumbuhan penduduk
yang sedang. Untuk Kecamatan Godong populasi penduduknya yaitu 6 terbesar
dibandingkan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Grobogan. Laju pertumbuhan
penduduknya juga terkesan simple dan apabila di analisis bahwa Kecamatan
Godong mempunya angka harapan hidup yang tinggi.
Tabel
2.6 Kepadatan Penduduk Desa
Godong Berdasarkan Populasi Penduduk
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
1.
Kepadatan
Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Grobogan Per Km2
Kepadatan penduduk berdasarkan luas lahan wilayah kabupaten grobogan tersaji dalam tabel berikut. Pada kecamatan godong persentase penduduk 5,99% dengan tingkat kepadatan 1003 penduduk per km2. Dari angka tersebut maka ditunjukkan bahwa kecamatan godong merupakan wilayah yang padat penduduknya.
Tabel 2.7 Kepadatan Penduduk Desa Godong Per Km2
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
2.
Kepadatan
Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Grobogan
Kepadatan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan suatu wilayah dapat menunjukkan tingkat kemajuan suatu wilayah. Dalam tabel berikut disajikan banyaknya penduduk yang mendapat pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Tabel 2.8 Banyaknya Sekolah dan Siswa Taman Kanak- Kanak Menurut Kecamatan
di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.9 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Dasar Menurut Kecamtan di
Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Menurut
Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel
2.11 Banyaknya Sekolah dan Siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran
2019/ 2020
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.12 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Menengah kejuruan (SMK)
Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020
Sumber
: Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Godong
terbilang daerah yang sudah terhitung maju jika dilihat dari tingkat
pendidikan, tingkat ekonomi dan infrastrukturnya. Lokasi yang sangat strategis
yang menghubungkan ke beberapa kota, diantaranya Semarang, Boyolali, Demak,
Kudus dan Purwodadi, menjadikan Godong sebagai kecamatan di kabupaten Grobogan
yang mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan kecamatan lain di
Grobogan. Serta dilihat dari jumlah
siswa yang terdapat pada instansi pendidikan yang cukup banyak menunjukkan
bahwa masyarakat sudah sadar akan pentingnya pendidikan bagi pengembangan
sumber daya manusia.
C. KONDISI
PERMUKIMAN
Gambar 2.2
Citra Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan
Sumber : Google Maps
Berdasarkan
citra hasil pengamatan google maps, dapat diketahui bahwa pola
persebaran pemukiman pada Kecamatan Godong memiliki pola menyebar dimana
pemukimannya mengikuti sepanjang jalan. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan
mobilitas masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan juga dikarenakan letak
Kecamatan Godong yang merupakan daerah strategis antara tiga kota agar
memudahkan terjadinya kegiatan ekonomi warga yang ada pada wilayah tersebut.
Adapun
jumlah pembagian dari jumlah rumah yang ada menurut data bps tahun 2012 adalah
2.738 jenis rumah permanen, 5.623 rumah semi permanen dan 15.876 rumah non
permanen. Dari data tersebut dapat dilihat bahawa kondisi rumah di Kabupaten
grobogan didominasi jenis rumah tidak permanen. Rumah ini tersebar diseluruh
wilayah kabupaten baik dikawasan perkotaan maupun pedesaan. Oleh karena itulah
diperlukan pengembangan pemukiman beserta sarana dan prasaranya baik oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat untuk pemukiman perkotaan dan pedesaan.
D.
MATA PENCAHARIAN
Letak geowisata Api Abadi
Mrapen berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan,
Provinsi Jawa Tengah. Kondsi perekonomian dan keuangan yang ada di Kecamatan
Godong didorong oleh aktivitas masyarakat di sektor pertanian, perdagangan, dan
jasa. Hampir disemua desa yang ada di Kecamatan Godong memiliki pasar desa yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat desa. Di Kecamatan Godong juga banyak
terdapat warung/toko/kios sebagai sarana lapangan usaha penduduknya. Selain itu
juga ada sarana perekonomian lainnya seperti KUD, Koperasi Simpan Pinjam, dan
lainnya.
Di bidang keuangan,
alokasi besarnya penerimaan dana pembangunan desa (ADD) pada tahun 2014
mencapai Rp 1.410.521.000,- meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp
992.018.000,-. Realisasi Pajak Bumi Bangunan pada tahun 2014 sebesar Rp
1.615.512.558,- lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai
Rp 1.263.598.079,-.
Tabel
2.13 Jumlah Sarana Perekonomian Tahun 2019
Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.14 Besarnya Alokasi Dana Desa Tahun 2012-2019 (Dalam Ribuan Rupiah)
Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Tabel 2.15 Besarnya Ketetapan dan Realisasi PBB Tahun 2019 (Rupiah)
Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020
Dalam era otonomi daerah
sekarang, sektor pariwisata menjadi andalan devisa Negara dan menjadi
pendapatan asli daerah. Kabupaten Grobogan memililiki beberapa tempat wisata
yang cukup terkenal di Jawa Tengah, salah satunya adalah Api Abadi Mrapen. Pemerintah
daerah Jawa Tengah mengharapkan Kawasan wisata Api Abadi Mrapen sebagai salah
satu potensi ekonomi yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di
sektor pariwisata ini, karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu
mengembangkan perekonomian warga sekitar Api Abadi Mrapen.
Beberapa pengaruh positif
terhadap peningkatan ekonomi pada masyarakat dengan adanya pengembangan objek
wisata yang dilakukan oleh pengelola Api Abadi Mrapen meliputi :
1. Membuka
Lapangan kerja
Pada aspek ekonomi,
adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam kawasan mengakibatkan
perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup segnifikan Pada
kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan,hal ini karena salah
dampak dari kegiatan pariwisata adalah mampu menyediakan lapangan pekerjaan
baru. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti:
Hal ini dapat dilihat bahwa, mulai berkurangnya pengangguran di wilayah desa
manggarmas, jenis pekerjaan masyarakat mempunyai fariasi yang lebih banyak,
yang ratarata mereka mulai bekerja menjadi pedagang di sekitar area objek
wisata Api Abadi Mrapen.
2. Dibangunnya
Fasilitas dan Infrastruktur
Dibangunnya fasilitas dan
infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara
langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal. Masjid yang dulunya sepi,
sekarang ramai karena banyak pengunjung yang menggunakannya. Sarana MCK (Mandi
Cuci Kakus) yang semakin layak dan memadaidengan banyaknya pengunjung.
Akibatnya adanya manfaat aktivitas pariwisata terhadap kehidupan ekonomi
ternyata dapat meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat dalam menjaga
kawasan objek wisata.
3. Tumbuhnya
Toko dan Warung
Ketika memasuki dan
melewati kawasan wisata Api Abadi Mrapen akan ditemui banyak toko ataupun
warung yang menggambarkan bagian dari aktifitas ekonomi masyarakat sekitar
tempat wisata. Toko dan warung ini tumbuh dengan seiring bertambahnya kunjungan
para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Hal ini mulai terjadi sejak Api
Abadi Mrapen digunakan untuk pengambilan api obor pertama kali untuk ajang
Olahraga tingkat Asia pada tahun 2018. Toko dan warung ini juga dapat ditemukan
di sepanjang jalan menuju Api Abadi Mrapen.
E. MENGEMBANGKAN
DAN MELESTARIKAN API ABADI MRAPEN
Pengelolaan tanah api
abadi Mrapen merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan
pariwisata. Kabupaten Grobogan lebih terkenal dengan hasil pertaniannya
dibandingkan dengan tempat wisatanya. Sehingga pengembangan pariwisata di
Kabupaten Grobogan menempati prioritas utama dalam Renstra pembangunan wilayah
I dengan pola arus wisata yang dibentuk berdasarkan letak geografis dan
jaringan jalan yang ada, dimana Kabupaten Grobogan ini berdekatan dengan Kabupaten Surakarta dan Demak dan
mempunyai beragam potensi sumberdaya.
Sektor pariwisata di
Kabupaten Grobogan khusunya Api Abadi Mrapen merupakan sektor geowisata yang
masih membutuhkan pengelolaan yang professional. Untuk mengembangkan pariwisata
tersebut dibutuhkan strategi menyeluruh yang baik, dari segi finansial pada
pengalokasian APBD sebagai salah satu sumber investasi, pengelolaan sumber daya
manusia yang mumpuni dalam pengelolaan ataupun sebagai operator kawasan wisata
serta strategi marketing yang baik dalam rangka meningkatkan nilai jual objek
wisata.
Berbagai macam faktor
yang mempengaruhi perkembangkan suatu objek wisata di suatu daerah erat
kaitannya dengan peran pemerintah sebagai penentu utama kebijakan yang berpengaruh
terhadap faktor yang mempengaruhi perkembangan objek pariwisata (Bramwll, 2011;
Nunkoo, 2015). Baik campur tangan pemerintah ataupun pihak swasta dalam
pengelolaan objek pariwisata memiliki tujuan akhir yang sama yaitu pengembangan
objek pariwisata sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Pariwisata dapat dilihat
sebagai entitas yang mampu memberikan dampak pada berbagai macam pilar sebuah
bangsa, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, politik maupun lingkungan.
Terkadang pariwisata bahkan dapat menjadi sebuah cara untuk menciptakan sebuah
upaya untuk menjaga kelestarian aset Negara.
Sejak September 2020
objek wisata Api Abadi Mrapen padam, berbagai upaya dilakukan karena
bagaimanapun Api Abadi Mrapen sudah menjadi destinasi wisata dan ikon Grobogan. Upaya yang dapat dilakukan agar menyala
kembali yaitu dengan mencari titik gas menggunakan soil resistivity
(geolistrik) atau alat untu mengukur lapisan tanah dan menampilkan jalur gas
alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi. Hasil dari pencarian
titik gas tersebut, akan ditentukan titik mana yang paling besar, kemudian akan
dieksploitasi atau dimanfaatkan. Saat ini Api Abadi tersebut sudah menyala
kembali. Dinas ESDM Jateng meminta agar pengusaha atau masyarakat tidak membuat
sumur dan melalukan pengeboran di sekitar lokasi objek tersebut.
F. KEINDAHAN
API ABADI MRAPEN SEBAGAI SITUS GEOWISATA AGAR MENARIK PENGUNJUNG
Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan adalah salah
satu tempat wisata yang berada di Desa Manggarmas, Kabupaten Grobogan, Jawa
Tengah, Indonesia. Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan adalah tempat
wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat
ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas
sehari hari. Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan memiliki pesona
keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika berada
di kota Grobogan tidak mengunjungi Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas
Grobogan yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.
Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan sangat cocok
untuk mengisi kegiatan liburan, apalagi saat liburan panjang seperti libur
nasional, ataupun hari ibur lainnya. Keindahan Wisata Api Abadi Mrapen di
Manggarmas Grobogan ini sangat unik karena terdapat sebuah api yang menyala
abadi diantara bebatuan yang menjadikan kekhasan dan keunikan dari situs
geowista di Kabupaten Grobogan ini, banyak pengunjung yang penasaran sehingga
banyak wisatawan dari nusantara maupun mancanegara yang datang untuk melihat
keindahan dan keunikan dari Api Abadi Mrapen tersebut.
Perkembangan
suatu wilayah atau kota selalu diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk yang
secara otomatis akan menjadikan aktivitas manusia juga semakin berkembang
dinamis. Sektor pariwisata telah berkembang pesat sejalan dengan pesatnya
pembangunan karena lebih menawarkan hasil-hasil yang bisa langsung dinikmati.
Pengembangan sektor wisata juga dipilih sebagai salah satu upaya untuk
mempercepat pertumbuhan roda perekonomian daerah, selaras dengan
diberlakukannya kebebasan bagi daerah untuk mengelola daerahnya sendiri.
Keberadaan Api Abadi
Mrapen sebagai objek geowisata yang seringkali dikunjungi orang mampu membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya dan mampu meningkatkan
pendapatan daerah, karena pada dasarnya keberadaan objek dan daya tarik wisata
adalah untuk memperoleh keuntungan, mengembangkan sosial ekonomi, memenuhi
kebutuhan rekreasi masyarakat dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada.
Kementrian Pariwisata Nomor 29 Tahun 2015 – 2019 yang menargetkan bahwa pada
tahun 2019 jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia adalah sebesar 20 juta
orang sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 275 juta orang.
Sebagai salah satu objek
retribusi penghasil pendapatan asli daerah bagi pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, kompleks Api Abadi Mrapen sebagai daya tarik geowisata tersebut telah
diberi anggaran pembangunan infrastruktur yang cukup besar dituntut untuk dapat
memberikan kontribusi pendapatan kepada Pemerintah Provinsi.
Api Abadi Mrapen dikelola
langsung oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwasata Provinsi Jawa Tengah
(Disporapar Provinsi Jawa Tengah). Fungsi tersebut telah mampu menumbuh
kembangkan kawasan pemukiman serta penduduk. Sejalan dengan usaha untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, maka pemerintah daerah Jawa
Tengah diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi
ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih efektif dan efisien. Salah satu
potensi ekonomi yang dimiliki Kawasan wisata Api Abadi Mrapen adalah dalam
sektor pariwisata. Sangat diharapkan pemerintah daerah Jawa Tengah mampu
mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini, karena
keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian
warga sekitar Api Abadi Mrapen.
Pengembangan objek wisata
Api Abadi Mrapen memberikan dampak positif terhadap aktivitas perekonomian
masyarakat. Sebelum pengembangan wisata Api Abadi Mrapen, sebagian besar
masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan, namun sesudah pengembangan objek
wisata pantai aktivitas ekonomi meningkat. Masyarakat yang berada di sekitar
lokasi wisata mendapat pekerjaan tambahan sebagai pedagang makanan dan minuman
serta penyedia jasa berupa juru parkir. Sedangkan yang berada di luar lokasi
wisata yang sebelumnya hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, buruh cuci,
dan peternak, mendapatkan aktivitas tambahan seperti membuka toko, dan warung
makan. Harga yang ditawarkan, relatif lebih murah dibandingkan harga di lokasi
wisata.
Post a Comment
Post a Comment