Iklan

Ad Unit (Iklan) BIG

Analisis Potensi Keindahan Tempat Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Situs Geowisata di Kabupaten Grobogan

Post a Comment


 A.    KONDISI KEPENDUDUKAN

1.      Letak Kecamatan Godong

Godong adalah ibukota kecamatan di kabupaten Grobogan. Godong terbilang daerah yang sudah terhitung maju jika dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan infrastrukturnya. Lokasi yang sangat strategis yang menghubungkan ke beberapa kota, diantaranya Semarang, Boyolali, Demak, Kudus dan Purwodadi, menjadikan Godong sebagai kecamatan di kabupaten Grobogan yang mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan kecamatan lain di Grobogan. Terdapatnya pabrik besar di kecamatan ini, banyak membantu masyarakat dalam penyediaan lapangan pekerjaan, dan menjadikan kota Godong lebih hidup dengan aktivitas perdagangan selama 24 jam.

Kecamatan Godong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Grobogan. Dilihat dari peta Kabupaten Grobogan, Kecamatan Godong Terletak dibarat ibukota Kabupaten Grobogan Setelah Kecamatan Penawangan. Kecamatan Godong letaknya berbatasan dengan sebelah timur Kecamatan Penawangan, sebelah utara Kecamatan Klambu, sebelah Barat Kecamatan Gubug dan sebelah selatan Kecamatan Karangrayung. Selain bersebelahan dengan Kecamatan Klambu disebelahnya utara juga dibatasai oleh Waduk Kletak.

Secara administratif luas wilayah Kecamatan Godong adalah 86.78 km2 dan termasuk daerah agraris. Wilayah Kecamatan Godong terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 12,761 ha, dan selebihnya 51 ha lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 1.552,38 ha, setengah teknis 321 ha. Sementara untuk lahan kering, 2.916,80 ha digunakan untuk tegal/kebun, 1.472,10 ha Hutan Negara, dan 1.160,90 ha digunakan untuk bangunan dan halaman, selebihnya digunakan untuk lainnya (jalan, sungai dan lain-lain). Data ini merupakan kompilasi dari profil desa se Kecamatan Godong.

Kecamatan Godong memiliki 28desa dan beribukata Godong. Menurut master File Desa (MFD) ada 26 desa berkategorikan Pedesaan dan 2berkategorikan perkotaan. Di Kecamatan Godong tidak mengalami perubahan, Jumlah dusun pada tahun 2018 adalah 87 dusun jumlah RW pada tahun 2018 adalah 102 sedangkan jumlah Rukun Tetangga (RT) 512.

 

2.      Jumlah Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kecamatan Godong tahun 2018 adalah sebesar 87.713 orang Dari hasil proyeksi tersebut, diperoleh rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Godong diatas 100 yaitu sebesar 100,48 Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan masih sedikit lebih banyak daripada jumlah penduduk laki - laki.

Sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk maka kepadatan penduduk dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2016–2018) cenderung mengalami kenaikan, pada tahun 2017 tercatat sebesar 907 jiwa/km2, sedangkan pada tahun 2018 menjadi 913 jiwa/km2 Jumlah penduduk yang naik setiap tahun tidak diimbangi dengan pemerataan penyebaran penduduk di tiap desa. Wilayah terpadat tercatat di desa Bugel sebanyak 3.715 jiwa/km2 dan terjarang penduduknya adalah Desa Kopek yaitu 1720 jiwa/km2.

Dari mutasi penduduk yang terjadi pada tahun 2018 di Kecamatan Godong menunjukkan bahwa mutasi yang menambah jumlah penduduk (jumlah kelahiran dan penduduk yang pindah datang) lebih besar dari mutasi yang mengurangi jumlah penduduk (kematian dan penduduk yang pindah pergi), sehingga jumlah penduduk menjadi bertambah dibanding tahun sebelumnya.

 

3.      Piramida Penduduk Kecamatan Godong Tahun 2018



Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kecamatan Godong Tahun 2018

Sumber : BPS Kabupaten Grobogan

 

4.      Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2018 (Jiwa)

 

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2018 (Jiwa)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

  

5.      Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)

 

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

6.      Jumlah Kelahiran dan Kematian Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)

 


Tabel 2.3 Jumlah Kelahiran dan Kematian Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 (Jiwa)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

7.      Pendidikan

Peningkatan pendidikan merupakan faktor terpenting dalam pembangunan di Indonesia Baik dilihat dari sudut pandang penduduk sebagai obyek pembangunan maupun sebagai subyek pembangunan Keberhasilan pembangunan di suatu daerah dapat ditengarai salah satunya dengan tingginya tingkat pendidikan penduduknya Tentunya hal ini tidak lepas dari sarana pendidikan yang tersedia di daerah tersebut.Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan adalah terpenuhinya sarana pendidikan seperti jumlah sekolah dan juga tenaga pendidik/guru. Di Kecamatan Godong terdapat 47 TK, 46 SD, 7 SMP dan 9 SMA baik negeri maupun swasta, dengan jumlah guru TK sebanyak 114 orang, SD 413 orang, SMP 135 orang dan SMA 176 orang.


Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Usia Pendidikan Tahun 2018 (Jiwa)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2018 (Jiwa)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


 

B.     KEPADATAN PENDUDUK

Berdasarkan data Badan Pusat statistik tahun 2021 tercatat bahwa kepadatan penduduk di Kabupaten Grobogan adalah 1,02% dengan populasi penduduk 1453,526 juta. Pada kecamatan godong populasi penduduk sebesar 87,028 juta penduduk dengan laju pertumbuhan penduduknya 1,19. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Kabupaten Grobogan merupakan suatu wilayah yang padat penduduknya dengan laju pertumbuhan penduduk yang sedang. Untuk Kecamatan Godong populasi penduduknya yaitu 6 terbesar dibandingkan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Grobogan. Laju pertumbuhan penduduknya juga terkesan simple dan apabila di analisis bahwa Kecamatan Godong mempunya angka harapan hidup yang tinggi.

 

Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk Desa Godong Berdasarkan  Populasi Penduduk

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

1.      Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Grobogan Per Km2

Kepadatan penduduk berdasarkan luas lahan wilayah kabupaten grobogan tersaji dalam tabel berikut. Pada kecamatan godong persentase penduduk 5,99% dengan tingkat kepadatan 1003 penduduk per km2. Dari angka tersebut maka ditunjukkan bahwa kecamatan godong merupakan wilayah yang padat  penduduknya.

Tabel 2.7 Kepadatan Penduduk Desa Godong Per Km2

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

2.      Kepadatan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Grobogan

Kepadatan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan suatu wilayah dapat menunjukkan tingkat kemajuan suatu wilayah. Dalam tabel berikut disajikan banyaknya penduduk yang mendapat pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. 

 

Tabel 2.8 Banyaknya Sekolah dan Siswa Taman Kanak- Kanak Menurut Kecamatan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


Tabel 2.9 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Dasar Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


 

Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


Tabel 2.11 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


  

Tabel 2.12 Banyaknya Sekolah dan Siswa Sekolah Menengah kejuruan (SMK) Menurut Kecamtan di Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2019/ 2020

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

Godong terbilang daerah yang sudah terhitung maju jika dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan infrastrukturnya. Lokasi yang sangat strategis yang menghubungkan ke beberapa kota, diantaranya Semarang, Boyolali, Demak, Kudus dan Purwodadi, menjadikan Godong sebagai kecamatan di kabupaten Grobogan yang mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan kecamatan lain di Grobogan.  Serta dilihat dari jumlah siswa yang terdapat pada instansi pendidikan yang cukup banyak menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar akan pentingnya pendidikan bagi pengembangan sumber daya manusia.

C.    KONDISI PERMUKIMAN  

 

Gambar 2.2 Citra Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan

Sumber : Google Maps

Berdasarkan citra hasil pengamatan google maps, dapat diketahui bahwa pola persebaran pemukiman pada Kecamatan Godong memiliki pola menyebar dimana pemukimannya mengikuti sepanjang jalan. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan mobilitas masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan juga dikarenakan letak Kecamatan Godong yang merupakan daerah strategis antara tiga kota agar memudahkan terjadinya kegiatan ekonomi warga yang ada pada wilayah tersebut.

Adapun jumlah pembagian dari jumlah rumah yang ada menurut data bps tahun 2012 adalah 2.738 jenis rumah permanen, 5.623 rumah semi permanen dan 15.876 rumah non permanen. Dari data tersebut dapat dilihat bahawa kondisi rumah di Kabupaten grobogan didominasi jenis rumah tidak permanen. Rumah ini tersebar diseluruh wilayah kabupaten baik dikawasan perkotaan maupun pedesaan. Oleh karena itulah diperlukan pengembangan pemukiman beserta sarana dan prasaranya baik oleh pemerintah, swasta dan masyarakat untuk pemukiman perkotaan dan pedesaan.

 

D.    MATA PENCAHARIAN

Letak geowisata Api Abadi Mrapen berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Kondsi perekonomian dan keuangan yang ada di Kecamatan Godong didorong oleh aktivitas masyarakat di sektor pertanian, perdagangan, dan jasa. Hampir disemua desa yang ada di Kecamatan Godong memiliki pasar desa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat desa. Di Kecamatan Godong juga banyak terdapat warung/toko/kios sebagai sarana lapangan usaha penduduknya. Selain itu juga ada sarana perekonomian lainnya seperti KUD, Koperasi Simpan Pinjam, dan lainnya.

Di bidang keuangan, alokasi besarnya penerimaan dana pembangunan desa (ADD) pada tahun 2014 mencapai Rp 1.410.521.000,- meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 992.018.000,-. Realisasi Pajak Bumi Bangunan pada tahun 2014 sebesar Rp 1.615.512.558,- lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1.263.598.079,-.

 

Tabel 2.13 Jumlah Sarana Perekonomian Tahun 2019

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


Tabel 2.14 Besarnya Alokasi Dana Desa Tahun 2012-2019 (Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020


Tabel 2.15 Besarnya Ketetapan dan Realisasi PBB Tahun 2019 (Rupiah)

Sumber : Kecamatan Godong dalam Angka 2020

 

Dalam era otonomi daerah sekarang, sektor pariwisata menjadi andalan devisa Negara dan menjadi pendapatan asli daerah. Kabupaten Grobogan memililiki beberapa tempat wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah, salah satunya adalah Api Abadi Mrapen. Pemerintah daerah Jawa Tengah mengharapkan Kawasan wisata Api Abadi Mrapen sebagai salah satu potensi ekonomi yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini, karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian warga sekitar Api Abadi Mrapen.

Beberapa pengaruh positif terhadap peningkatan ekonomi pada masyarakat dengan adanya pengembangan objek wisata yang dilakukan oleh pengelola Api Abadi Mrapen meliputi :

1.      Membuka Lapangan kerja

Pada aspek ekonomi, adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam kawasan mengakibatkan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup segnifikan Pada kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan,hal ini karena salah dampak dari kegiatan pariwisata adalah mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti: Hal ini dapat dilihat bahwa, mulai berkurangnya pengangguran di wilayah desa manggarmas, jenis pekerjaan masyarakat mempunyai fariasi yang lebih banyak, yang ratarata mereka mulai bekerja menjadi pedagang di sekitar area objek wisata Api Abadi Mrapen.

 

2.      Dibangunnya Fasilitas dan Infrastruktur

Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal. Masjid yang dulunya sepi, sekarang ramai karena banyak pengunjung yang menggunakannya. Sarana MCK (Mandi Cuci Kakus) yang semakin layak dan memadaidengan banyaknya pengunjung. Akibatnya adanya manfaat aktivitas pariwisata terhadap kehidupan ekonomi ternyata dapat meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kawasan objek wisata.

 

3.      Tumbuhnya Toko dan Warung

Ketika memasuki dan melewati kawasan wisata Api Abadi Mrapen akan ditemui banyak toko ataupun warung yang menggambarkan bagian dari aktifitas ekonomi masyarakat sekitar tempat wisata. Toko dan warung ini tumbuh dengan seiring bertambahnya kunjungan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Hal ini mulai terjadi sejak Api Abadi Mrapen digunakan untuk pengambilan api obor pertama kali untuk ajang Olahraga tingkat Asia pada tahun 2018. Toko dan warung ini juga dapat ditemukan di sepanjang jalan menuju Api Abadi Mrapen.

 

E.     MENGEMBANGKAN DAN MELESTARIKAN API ABADI MRAPEN

Pengelolaan tanah api abadi Mrapen merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan pariwisata. Kabupaten Grobogan lebih terkenal dengan hasil pertaniannya dibandingkan dengan tempat wisatanya. Sehingga pengembangan pariwisata di Kabupaten Grobogan menempati prioritas utama dalam Renstra pembangunan wilayah I dengan pola arus wisata yang dibentuk berdasarkan letak geografis dan jaringan jalan yang ada, dimana Kabupaten Grobogan ini berdekatan  dengan Kabupaten Surakarta dan Demak dan mempunyai beragam potensi sumberdaya.

Sektor pariwisata di Kabupaten Grobogan khusunya Api Abadi Mrapen merupakan sektor geowisata yang masih membutuhkan pengelolaan yang professional. Untuk mengembangkan pariwisata tersebut dibutuhkan strategi menyeluruh yang baik, dari segi finansial pada pengalokasian APBD sebagai salah satu sumber investasi, pengelolaan sumber daya manusia yang mumpuni dalam pengelolaan ataupun sebagai operator kawasan wisata serta strategi marketing yang baik dalam rangka meningkatkan nilai jual objek wisata.

Berbagai macam faktor yang mempengaruhi perkembangkan suatu objek wisata di suatu daerah erat kaitannya dengan peran pemerintah sebagai penentu utama kebijakan yang berpengaruh terhadap faktor yang mempengaruhi perkembangan objek pariwisata (Bramwll, 2011; Nunkoo, 2015). Baik campur tangan pemerintah ataupun pihak swasta dalam pengelolaan objek pariwisata memiliki tujuan akhir yang sama yaitu pengembangan objek pariwisata sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Pariwisata dapat dilihat sebagai entitas yang mampu memberikan dampak pada berbagai macam pilar sebuah bangsa, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, politik maupun lingkungan. Terkadang pariwisata bahkan dapat menjadi sebuah cara untuk menciptakan sebuah upaya untuk menjaga kelestarian aset Negara.

Sejak September 2020 objek wisata Api Abadi Mrapen padam, berbagai upaya dilakukan karena bagaimanapun Api Abadi Mrapen sudah menjadi destinasi wisata dan ikon Grobogan.  Upaya yang dapat dilakukan agar menyala kembali yaitu dengan mencari titik gas menggunakan soil resistivity (geolistrik) atau alat untu mengukur lapisan tanah dan menampilkan jalur gas alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi. Hasil dari pencarian titik gas tersebut, akan ditentukan titik mana yang paling besar, kemudian akan dieksploitasi atau dimanfaatkan. Saat ini Api Abadi tersebut sudah menyala kembali. Dinas ESDM Jateng meminta agar pengusaha atau masyarakat tidak membuat sumur dan melalukan pengeboran di sekitar lokasi objek tersebut.

 

F.     KEINDAHAN API ABADI MRAPEN SEBAGAI SITUS GEOWISATA AGAR MENARIK PENGUNJUNG

Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Manggarmas, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas sehari hari. Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika berada di kota Grobogan tidak mengunjungi Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya. Keindahan Wisata Api Abadi Mrapen di Manggarmas Grobogan ini sangat unik karena terdapat sebuah api yang menyala abadi diantara bebatuan yang menjadikan kekhasan dan keunikan dari situs geowista di Kabupaten Grobogan ini, banyak pengunjung yang penasaran sehingga banyak wisatawan dari nusantara maupun mancanegara yang datang untuk melihat keindahan dan keunikan dari Api Abadi Mrapen tersebut.
     Perkembangan suatu wilayah atau kota selalu diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk yang secara otomatis akan menjadikan aktivitas manusia juga semakin berkembang dinamis. Sektor pariwisata telah berkembang pesat sejalan dengan pesatnya pembangunan karena lebih menawarkan hasil-hasil yang bisa langsung dinikmati. Pengembangan sektor wisata juga dipilih sebagai salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan roda perekonomian daerah, selaras dengan diberlakukannya kebebasan bagi daerah untuk mengelola daerahnya sendiri.

Keberadaan Api Abadi Mrapen sebagai objek geowisata yang seringkali dikunjungi orang mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya dan mampu meningkatkan pendapatan daerah, karena pada dasarnya keberadaan objek dan daya tarik wisata adalah untuk memperoleh keuntungan, mengembangkan sosial ekonomi, memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Kementrian Pariwisata Nomor 29 Tahun 2015 – 2019 yang menargetkan bahwa pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia adalah sebesar 20 juta orang sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 275 juta orang.

Sebagai salah satu objek retribusi penghasil pendapatan asli daerah bagi pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kompleks Api Abadi Mrapen sebagai daya tarik geowisata tersebut telah diberi anggaran pembangunan infrastruktur yang cukup besar dituntut untuk dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada Pemerintah Provinsi.

Api Abadi Mrapen dikelola langsung oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwasata Provinsi Jawa Tengah (Disporapar Provinsi Jawa Tengah). Fungsi tersebut telah mampu menumbuh kembangkan kawasan pemukiman serta penduduk. Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, maka pemerintah daerah Jawa Tengah diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih efektif dan efisien. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Kawasan wisata Api Abadi Mrapen adalah dalam sektor pariwisata. Sangat diharapkan pemerintah daerah Jawa Tengah mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini, karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian warga sekitar Api Abadi Mrapen.

Pengembangan objek wisata Api Abadi Mrapen memberikan dampak positif terhadap aktivitas perekonomian masyarakat. Sebelum pengembangan wisata Api Abadi Mrapen, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan, namun sesudah pengembangan objek wisata pantai aktivitas ekonomi meningkat. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi wisata mendapat pekerjaan tambahan sebagai pedagang makanan dan minuman serta penyedia jasa berupa juru parkir. Sedangkan yang berada di luar lokasi wisata yang sebelumnya hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, buruh cuci, dan peternak, mendapatkan aktivitas tambahan seperti membuka toko, dan warung makan. Harga yang ditawarkan, relatif lebih murah dibandingkan harga di lokasi wisata.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter