Penulisan Kata
1. Pebruari - Februari = Kata pebruari adalah bentuk tidak baku dari kata februari sehingga penulisan yang benar adalah februari. Penulisan kata yang benar disebut kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
2. Ijin - Izin = Kata ijin adalah bentuk tidak baku dari kata izin sehingga penulisan yang benar adalah izin. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
3. Jaman - Zaman = Kata jaman adalah bentuk tidak baku dari kata zaman sehingga penulisan yang benar adalah zaman. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
4. Efektifitas - Efektivitas = Kata efektifitas adalah bentuk tidak baku dari kata efektivitas sehingga penulisan yang benar adalah efektivitas. Efektivitas disini menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapai-an suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
5. Disyahkan - Disahkan = Menunjukan persetujuan yang dilakukan oleh hukum yang berlaku atau di perbolehkan. Menurut KBBI yang benar menggunakan kata “Disahkan”, bukan “Disyahkan”. Kata “Disahkan” memiliki kata dasar “Sah” yang berarti diperbolehkan atau nyata, sedangkan kata “Disyahkan” memiliki kata dasar Syah yang berarti baginda raja.
6. Legalisir - Legalisasi = Kata legalisir adalah bentuk tidak baku dari kata legalisasi sehingga penulisan yang benar adalah legalisasi. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
7. Nasehat - Nasihat = Kata nasehat adalah bentuk tidak baku dari kata nasihat sehingga penulisan yang benar adalah nasihat. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
8. Analisa - Analisis = Kata analisa adalah bentuk tidak baku dari kata analisis sehingga penulisan yang benar adalah analisis. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
9. Hipotesa - Hipotesis = Kata hipotesa adalah bentuk tidak baku dari kata hipotesis sehingga penulisan yang benar adalah hipotesis. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
10. Jadual - Jadwal = Kata jadual adalah bentuk tidak baku dari kata jadwal sehingga penulisan yang benar adalah jadwal. Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Pemenggalan Kata
1. Me-mpe-la-ja-ri/ Mem-pel-a-jar-i = Mempelajari merupakan turunan dari kata “Pelajar” yang diberi imbuhan ‘mem’ dan ‘I’ pada awal dan akhir kata. Kata “Pelajar” sendiri memiliki kata dasar “Ajar” yang berarti petunjuk yang di-berikan kepada orang supaya diketahui.
2. Ki-log-ram/ Ki-lo-gram = Kata kilogram terdiri dari tiga unsur dan satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, maka pemenggalannya dilakukan di antara unsur- unsur tersebut yaitu ki-lo-gram.
3. Ins-tan-si/ In-stan-si = Kata instansi memiliki huruf konsonan lebih dari tiga yang masing- masing melambangkan satu bunyi, maka pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
4. A-pril/ Ap-ril = Kata April adalah kata dasar yang memiliki dua huruf konsonan yang berurutan. Maka pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan tersebut yaitu Ap- ril.
5. Pe-ma-ka-man/ Pe-ma-kam-an = Kata “pemakaman” merupakan bentuk kata dasar dan memiliki unsur pembentuknya yaitu ‘pe’ digabung dengan kata dasar ‘makam’ dan unsur pembentuk ‘an’. Maka penulisan yang benar adalah “pemakam-an”.
Penggunaan Huruf Kapital
1. Ia ingin menjadi Presiden/ Ia ingin menjadi presiden = Sesuai aturan nomor 5b, huruf pertama nama jabatan, seperti presiden (p), ditulis dengan huruf kapital jika digunakan sebagai sapaan (langsung) karena yang bersangkutan (ybs., seorang presiden) menjadi kawan/ lawan tutur (ybs. sebagai orang kedua, bukan orang ketiga) sang penutur (orang pertama yang menyapa presiden).
2. Hendak ke mana saudara?/ Hendak ke mana Saudara? = Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, saudara serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Maka penulisan kata “saudara” yang benar adalah “Saudara”.
3. Ini laporan anda?/ Ini laporan Anda? = Kata “Anda” termasuk kata ganti/ sapaan sehingga dalam penulisannya harus menggunakan huruf kapital/ besar di manapun posisinya dalam kalimat.
4. Pola Makan Pada Anak Balita/ Pola Makan pada Anak Balita/ Pola makan pada anak balita = Kalimat “Pola Makan pada Anak Balita” merupakan contoh judul. Dalam penulisan judul kata yang sifatnya partikel, huruf pertama tetap ditulis dengan huruf kecil kecuali pada awal kalimat. Dalam hal ini kata ‘pada’ ditulis dengan huruf kecil.
5. Undang-undang Dasar 1945/ Undang-Undang Dasar 1945 = Kata ‘Undang-undang’ merupakan kata yang berulang dengan bunyi yang sama, sehingga penggunaan kata yang benar menggunakan huruf kapital yaitu ‘Undang- Undang’.
Perangkaian dan Pemisahan
1. Disamping itu/ Di samping itu = Kata “disamping itu” bermakna ‘samping’ yang berarti menunjukkan arah, dan kata ‘itu’ menunjukkan letak suatu tempat. Maka penulisan kata yang benar adalah “di samping itu”.
2. Jangankan dua kali, sekalipun ia belum pernah datang./ Jangankan dua kali, sekali pun ia belum pernah datang. = Kata "sekali pun" pada kalimat tersebut bermakna "sekali saja", atau "satu kali saja".
3. Diantaranya/ Di antaranya = Kata 'di' pada kata 'di antaranya' berfungsi sebagai kata depan. Sedangkan kata 'antaranya' merupakan kata nomina atau kata benda. Sehingga, kata 'di' di sini menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan 'di mana?'.
4. Digaris bawahi/ Digarisbawahi = Kata “digaris bawahi” mendapat awalan “digaris bawah” dan mendapat akhiran “ garis bawahi”, maka apabila terdapat awalan dan akhiran sekaligus maka gabungan kata ditulis serangkai (satu kata) yaitu “digarisbawahi”.
5. Bertanggungjawab/ Bertanggung jawab = Kata “bertanggungjawab”, hanya memiliki kata ‘tanggung’ saja yang mendapatkan imbuhan dalam bentuk awalan (ber-), sementara kata ‘jawab’ masih dalam bentuk dasarnya. Sehingga kata yang benar adalah bertanggung jawab.
Post a Comment
Post a Comment