Iklan

Ad Unit (Iklan) BIG

Materi UTBK Tes Potensi Akademik (TPA): Tes Kemampuan Verbal

Post a Comment

 


A. TES SINONIM

Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Suatu kata yang bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang sama, kata-kata tersebut dapat saling menggantikan. Kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga dapat bertukar (substitusi) juga merupakan sinonim.

Tips dan Trik:

1. Bersahabatlah dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tambah perbendaharaan kata setiap harinya dengan membaca makna atau definisi kata dari kamus. Atau anda dapat mengakses http://kbbi.kemdikbud.go.id/.

2. Perkayalah perbendarahaan kata dalam Bahasa Inggris karena hal tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan soal.

3. Jangan memilih kata yang memiliki bunyi mirip dengan soal, telah diamati bahwa jawaban seperti itu adalah 95% salah! Artinya kemungkinan untuk benar hanya sekitar 5%, dan jawaban seperti itu adalah jawaban tidak tepat.

4. Hindari menghabiskan waktu untuk menjawab hanya satu soal karena penasaran.


a. Sinonim Mutlak

Sinonim mutlak merupakan kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apapun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal, dalam rangkaian kata/ frasa/ klausa/ kalimat. Contoh:

Tampan = Cakap

Laris = Laku, Larap


b. Sinonim Semirip

Sinonim semirip merupakan kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/ frasa/ klausa/ kalimat tersebut saja. Contoh:

Melihat = Memandang

Membawa = Mengangkut


c. Sinonim Selingkung

Sinonim selingkung adalah kata yang dapat saling mengganti dalam konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh: 

Ayu =  Manis


B. TES ANTONIM

Awalnya, kata antonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu anoma yang berarti 'nama' dan kata anti yang berarti 'melawan'. Secara harfiah, dijabarkan sebagai lawan nama/ nama lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata antonim dimaknai sebagai kata yang berlawanan makna dengan kata lain, seperti kata pandai merupakan antonim dari kata bodoh. Pada kedua kata tersebut, jelas terdapat makna yang bersinggungan satu sama lain. 

Tips dan Trik:

1. Ingat bahwa Anda sedang mencari antonim (lawan kata) dari sebuah kata. Oleh karena itu, jangan sampai terjebak dengan kata pada pilihan ganda yang merupakan sinonim dari soal. Konsentrasi penuh sangat diperlukan di sini.

2. Jika dalam pilihan ganda terdapat kemiripan arti, pilihlah yang paling berbeda.

3. Jika dalam pilihan ganda terdapat dua kata yang berlawanan, kemungkinan besar jawaban yang tepat adalah salah satunya.

4. Perkayalah perbendaharaan kata dalam Bahasa Inggris karena hal tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan soal.

5. Hindari menghabiskan waktu untuk menjawab hanya satu soal karena penasaran.


a. Antonim Kembar

Antonim kembar ini merupakan kata yang bertentangan satu sama lain. Contoh dalam kalimat: Antara senang dan sedih.


b. Antonim Hierarkis

Antonim hierarkis mengandung pengertian sebagai kata-kata yang mempunyai makna bertentangan , namun berada dalam posisi bertingkat. COntoh: Januari, Februari, Maret, April, Mei.


c. Antonim Majemuk

Antonim majemuk mempunyai makna yang melibatkan banyak pertentangan kata. Contoh dalam kalimat: Orang itu tidak suka bernyanyi. Kalimat tersebut mencakup pengertian bahwa orang tersebut tidak suka bernyanyi, namun suka kegiatan lainnya.


d. Antonim Relasional

Antonim yang mengandung pertentangan antara dua buah kata yang keduanya saling berkaitan satu sama lain.


e. Antonim Gradual

Antonim gradual mempertentangkan dua kata yang melibatkan beberapa tingkatan makna kata itu sendiri. Contoh dalam kalimat: Kecepatan internet di sini lambat. Kalimat tersebut mengandung pengertian koneksi jaringan internet yag tidak cepat dan sangat lambat.


C. TES ANALOGI

Tes analogi merupakan ujian untuk memahami hubungan antarkata yang sesuai dengan pola tertentu. Hubungan antarkata pada setiap soal belum tentu sama. Jadi,peserta harus memahami hubungan antarkata pada setiap soalnya. Terkadang, pengetahuan umum dibutuhkan untuk mengetahui hubungan antarkata. Hubungan antarkata terdapat beberapa macam, yaitu

1. Definisi

2. Jenis

3. Fungsi

4. Derajat

5. Karakteristik

6. Bagian dan keseluruhan

7. Sebab akibat


Analogi dapat diartikan sebagai korespondensi. Tes analogi menguji pengetahuan secara umum, kemampuan menalar dan kemampuan berpikir secara singkat dan akurat. Ada beberapa tipe soal dalam tes analogi:

Tips dan Trik:

1. Pastikan bahwa ruas kiri dan ruas kanan memiliki kesamaan pola. Jangan sampai terjebak pada pola yang terbalik, misalkan alat : fungsi = fungsi : alat (ini salah).

2. Teruslah menambah pengetahuan tentang berbagai hal.

3. Jika Anda masih kebingungan dalam menyelesaikan sebuah soal, melajulah ke soal berikutnya. Waktu sangatlah berharga.


a. Tipe 1: Melengkapi Pasangan Analog

Pada tipe 1, Anda aka diberikan dua buah kata yang terkait  satu sama lain dalam suatu hubungan tertentu. Selanjutnya Anda akan diberikan kata ketiga. Anda akan diminta untuk menentukan kata keempat dlaam pilihan jawaban sehingga kata ketiga dan keempat memiiki hubungan yang sama dengan dua kata di awal.

[Kata Pertama] : [Kata Kedua] = [Kata Ketiga] : ...


b. Tipe 3: Memilih Pasangan Analog

Pada tipe 3, Anda akan diberikan sepasang kata yang terkait satu sama lain dalam suatu hubungan tertentu. Selanjutnya akan diminta memilih pasangan kata dalam pilihan jawaban yang memiliki hubungan yang sama dengan pasangan kata di awal:

[Kata Pertama] : [Kata Kedua] = ... : ...


c. Tipe 4: Analogi Ganda

Pada tipe 4, Anda akan diberikan dua buah kata dalam dua pasangan yang berbeda. Masing-masing pasangannya rumpang. Anda akan diminta untuk melengkapi kedua pasang kata analog tersebut:

[Kata Pertama] : ... = [Kata Kedua] : ...


D. TES LOGIKA DEDUKSI

Tes logika deduksi menguji kemampuan mendapatkan fakta-fakta pada premis (suatu pernyataan) dan memanipulasi  informasi tanpa mengubah maknanya. Tes ini berfokus pada pengambilan simpulan secara logis, bukan pada persoalan kemampuan berbahasa Indonesia. Dalam tes ini, terdapat beberapa cara penarikan simpulan.

a. Penalaran Langsung

Penalaran langsung yaitu jika A adalah subhimpunan dari B dan x anggota A maka simpulannya x juga anggota B.

Premis 1: Semua anggota A adalah anggota B.

Premis 2: x adalah anggota A.

Simpulan: x adalah anggota B.


Premis 1: Semua anggota A adalah anggota B.

Premis 2: A terjadi.

Simpulan: B terjadi.


Tidak berlaku jika x adalah anggota B pada premis 2. Jadi, tidak dapat ditarik simpuan.


b. Penalaran Tidak Langsung

Penalaran tidak langsung, yaitu jika A adalah subhimpunan dari B dan x bukan anggota B maka simpulannya x bukan anggota A.

Premis 1: Semua anggota A adalah anggota B.

Premis 2: x bukan anggota B.

Simpulan: x bukan anggota A.


Premis 1: Semua anggota A adalah anggota B.

Premis 2: B tidak terjadi.

Simpulan: A tidak terjadi.


c. Penalaran Transisi

Penalaran transisi adalah jika A subhimpunan dari B dan B adalah subhimpunan dari C maka dapat ditarik simpulan bahwa A bagian dari C.

Premis 1: Semua anggota A adalah anggota B.

Premis 2: A tidak terjadi.

Simpulan: B tidak terjadi.


d. Modus Ponens

Premis 1: p-q

Premis 2: p

Kesimpulan: q


e. Modus Tollens

Premis 1: p-q

Premis 2: ~q

Kesimpulan: ~p


f. Silogisme

1. Macam-macam silogisme

a) Hipotesis

Premis 1: p-q

Premis 2: q-r

Kesimpulan: p-r


b) Kategorial

1) Tipe 1

Bentuk Tengah - Predikat

Subjek - Bentuk Tengah

Subjek - Predikat


2) Tipe 2

Predikat - Bentuk Tengah

Subjek - Bentuk Tengah

Subjek - Predikat


3) Tipe 3

Bentuk Tengah - Predikat

Bentuk Tengah - Subjek

Subjek - Predikat


4) Tipe 4

Predikat - Bentuk Tengah

Bentuk Tengah - Subjek

Subjek - Predikat


c) Disjungtif

1) Tipe 1

Premis 1: p v q

Premis 2: ~p

Kesimpulan: q


2) Tipe 2

Premis 1: p v q

Premis 2: q

Kesimpulan: ~p


d) Alternatif

1) Tipe 1

Premis 1: p v q

Premis 2: p

Kesimpulan: ~q


2) Tipe 2

Premis 1: p v q

Premis 2: ~q

Kesimpulan: p


2. Hukum-Hukum Silogisme

a) Silogisme terdiri atas 3 bagian, yaitu Subjek (S), Predikat (P), dan Bentuk Tengah/ Middle Term (M).

b) Bentuk Tengah (M) tidak terdapat simpulan.

c) Setidaknya terdapat satu premis harus positif.

1) Jika salah satu premis berproposisi positif dan premis berprosisi lain negatif maka simpulan harus proposisi negatif.

2) Jika kedua premis negatif maka tidak dapat ditarik simpulannya.

d) Setidaknya terdapat satu premis harus universal.

1) Jika kedua premis berprosisi partikular maka simpulannya tidak sah. Hal ini karena kebenarannya tidak pasti.

2) Jika salah satu premis berproposisi partikular maka simpulannya berproposisi partikular.

3) Jika premis mayor berproposisi partikular dan premis minor berproposisi negatif maka tidak ada simpulannya.

4) Jika tidak konsisten term predikat pada simpulan dengan term predikat pada premis maka simpulan salah.

5) Jika bagian penengah tidak bermakna sama, baik premis mayor maupun  minor, maka simpulan  salah.


g. Dilema

1. Konstruktif

Premis 1: p-q

Premis 2: r-s

Premis 3: p v r

Kesimpulan: q v s


2. Destruktif

Premis 1: p-q

Premis 2: r-s

Premis 3: ~q v ~s

Kesimpulan: ~p v ~r


3. Dua Arah

Premis 1: p-q

Premis 2: r-s

Premis 3: p v ~s

Kesimpulan: q v ~r


E. TES LOGIKA ANALISIS

Tipe soal logika analisis berbeda dengan tipe soal yang lain. Logika analisis termasuk tipe soal yang unik. Anda memerlukan kemampuan analisis yang baik dalam mengerjakan logika analisis.

a. Struktur Sosial

Soal logika analisis berupa sebuah bacaan dengan sebuah pertanyaan. Struktur dari tipe soal ini terdiri atas 3 bagian, yaitu: intro, syarat batas, dan pertanyaan.

1. Intro

Bagian intro menjelaskan tentang pengantar masalahnya, apakah tentang orang, benda, tempat, dsb. 

Contoh:

John membawa bekal makan siang setiap berangkat ke kantor. Bekal makan siang John diatur oleh istrinya tanpa memperhitungkan hari ketika John tidak masuk kerja. Nasi merah dan nasi putih dibawa oleh John secara bergantian setiap hari kerja. Lauk untuk dua hari kerja berurutan berupa ayam goreng, kemudian ikan goreng untuk satu hari kerja berikutnya, dan berulang setiap hari kerja.


2. Syarat Batas

Dari pengantar masalah yang disajikan pada bagia intro, akan dilanjutkan syarat batas yang harus dipenuhi tentang boleh atau tidaknya, urutannya, dsb. Syarat batas ini berlaku untuk pertanyaan yang akan diberikan. 

Contoh:

Hari pertama pada minggu pertama adalah hari Senin. Bekal makan siang pertama yang dibawa John adalah nasi merah dan ikan goreng. John tidak masuk kerja pada hari Rabu dan Jumat minggu ketiga karena anaknya sakit. Hari Selasa minggu ketiga adalah hari libur kemerdekaan Indonesia.


3. Pertanyaan

Setelah diberikan intro dan syarat batas, akan diberikan sebuah pertanyaan tentang bacaan tersebut.

Contoh:

Pada hari apakah selama empat minggu pertama, John lebih sering membawa bekal nasi putih dan ayam goyeng?

A. Senin

B. Selasa

C. Rabu

D. Kamis

E. Jumat


b. Ragam Soal

Tipe soal logika analisis ini secara umum terdiri atas tiga jenis.

1. Orde (Urutan)

Tipe soal tentang orde ada dua jenis, yaitu orde berdasarkan kualitas dan berdasarkan kuantitas.

a) Orde kualitas

Pada dasarnya, penyelesaian soal orde kualitas adalah membuat beberapa kemungkinan dari syarat batas dengan memberikan tanda >, <, atau = pada masalah tentang orde kualitas yang dibahas.

Contoh:

Berikut ini adalah ketentuan yang harus diikuti dalam mengungsikan penduduk yang tinggal di sebuah pemukiman rawan bencana ketika menghadapi suatu ancaman bencana.

1) Perempuan lebih diutamakan untuk diungsikan daripada laki-laki.

2) Semua laki-laki dewasa yang tidak sakit harus bertindak sebagai relawan.

3) Anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) diutamakan untuk diungsikan terlebih dahulu daripada mereka yang berusia remaja dan dewasa.

4) Ibu-ibu hamil harus diungsikan pertama.

5) Pamong desa dan relawan hanya boleh mengungsi setelah semua petugas medis dan penduduk desa diungsikan.

6) Petugas medis harus mengungsi secara bersama-sama dengan karang taruna.


b) Orde kuantitas

Dalam soal orde kuantitas, Anda dapat melihat lebih jelas dulu nilai pada setiap syarat batas yang diberikan. Soal orde kuantitas bisa dibilang lebih mudah karena kita hanya menentukan besar nilai dari setiap syarat batas yang diberikan pada bacaan kemudian diurutkan berdasarkan kuantitas nilai-nilai tersebut.

Contoh:

James akan pergi ke luar negeri selama 2 minggu untuk berlibur sehingga ia harus memilih salah satu dari 3 bawahannya yang akan menggantikannya di kantor. Beberapa informasi yang menjadi dasar keputusan James adalah sebagai berikut.

1) Kevin cukup kreatif dan cukup baik memimpin banub ia sering sakit sehingga terkesan kurang rajin bekerja.

2) Irving paling kreatif dan cukup sehat, tetapi masih kalah dari Tristan dalam hal kerajinan dan masih kalah dari Kevin dalam hal kepemiminan.

3) Dalam kreativitas, Tristan masih di bawah Irving da Kevin, tetapi ia paling rajin, paling sehat, dan paling bagus memimpin.


2. Kombinasi

Tipe soal kombinasi berkaitan dengan peluang dan frekuensi suatu kejadian. Tipe soal ini di antaranya adalah tentang jadwal dan posisi.

a) Jadwal

Pada dasarnya, penyelesaian tipe soal ini adalah dengan cara membuat tabel hari dari Senin-Minggu. Selanjutnya, tulis setiap variabel dalam syarat batas pada hari yang sesuai.

Contoh:

Kolam renang Quicken Loans Arena membuat jadwal renang bagi sebuah sekolah pukul 14.00-16.00. Setiap siswa hanya boleh berenang sekali seminggu. Hari Kamis dan Minggu disediakan khusus untuk wanita. Kolam renang ditutup pada hari Selasa untuk pembersihan kolam. Tiga orang siswa perempuan (Kyrie, Dellam dan Love) dan dua siswa laki-laki (Matthew dan Dani) adalah siswa sekolah tersebut yang memiliki kondisi sebagai berikut:

1) Kyrie dan Della tidak mau berenang bersama siswa laki-laki.

2) Karena alergi air kotor, Mattheww dan Love tidak berani berenang setelah dua hari pembersihan kolam.

3) Dani kurang pandai berenang sehingga tidak mau berenang bersama-sama Matthew.

4) Setiap Senin dan Jumat pukul 14.00-16.00 Dani les Bahasa Inggris.

5) Setiap Sabtu dan Minggu pukul 14.00-16.00 Della dan Matthew belajar menari.


b) Posisi

Untuk menyelesaikan tipe soal ini, Anda dapat membuat denah posisi, apakah sejajar, paralel, berhadapan, berkebalikan, atau melingkar.

Contoh:

Dua bangunan ruko berdiri sejajar saling berhadapan. Masing-masing bangunan terdiri atas tiga toko.

1) Toko elektronik bersebelahan dengan toko obat dan saling berhadapan dengan salon pada tengah bangunan.

2) Toko perlengkapan bayi tepat di depan toko obat dan berseberangan secara diagonal dengan toko pakaian wanita.

3) Toko sepatu berada pada salah satu bangunan tersebut.


3. Implikasi (hubungan sebab-akibat)

Tipe soal implikasi sedikit banyak masih berhubungan dengan tipe soal kombinasi, namun lebih jelas pengerjaannya menggunakan aturan implikasi. Syarat batas "jika ... maka ..." ini jelas terlihat pada bacaan. Untuk menyelesaikannya secara mudah, Anda bisa melihat dulu pada pilihan jawaban yang tidak mungkin, coret, dan pilihlah jawaban yang sesuai dengan syarat batas pada soal.

Contoh:

Seorang pegawai menyusun rencana studi untuk kuliah malam. Tiga dari lima mata kuliah yang bisa diambil, yaitu: Manajemen, Bahasa Inggis, Akuntasi, Administrasi, dan Hukum. Peraturan mengambil mata kuliah sebagai berikut:

1) Pegawai harus mengambil tiga mata kuliah.

2) Jika mengambil Hukum, ia tidak boleh mengambil Bahasa Inggris.

3) Jika mengambil Administrasi, ia harus mengambil Manajemen, demikian pula sebaliknya.

4) Jika mengambil Hukum, ia dapat mengambil Akuntasi.


F. PERTANYAAN SEBAB-AKIBAT

Pernyataan merupakan pemberitahuan suatu kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan suatu fakta. Beberapa pernyataan dapat memiliki hubungan sebab-akibat satu sama lain atau sama sekali tidak memiliki hubungan. Gunakan penalaran untuk dapat menentukan hubungan sebab-akibat dari masing-masing pernyataan.

Contoh:

Pernyataan:

(1) Ada banyak pasangan yang ingin menikah namun tidak memiliki bekal dan mental yang cukup untuk melalui kehidupan rumah tangga.

(2) Sebagian besar pernikahan berakhir pada perceraian.

Manakah di bawah ini yang menggambarkan hubungan pernyataan (1) dan (2)?

A. Pernyataan (1) adalah penyebab dan pernyataan (2) adalah akibat.

B. Pernyataan (2) adalah penyebab dan pernyataan (1) adalah akibat.

C. Pernyataan (1) dan (2) adalah penyebab, namun tidak saling berhubungan.

D. Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua penyebab yang tidak saling berhubungan.

E. Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari suatu penyebab yang sama.

Pembahasan:

Banyaknya pasangan yang menikah tanpa bekal dan mental yang cukup menyebabkan sebagian besar perniikahan berakhir pada perceraian. Jadi, pernyataan (1) adalah penyebab dan pernyataan (2) adalah akibat.


G. PERNYATAAN DAN ARGUMEN

Argumen merupakan alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menoak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Pernyataan merupakan pemberitahuan suatu masalah atau kejadian yang disampaikan dalam bentuk pertanyaan untuk dicari gagasan penguat dari masalah yang diajukan. Argumen yang tidak kuat memiliki makna tidak kuat memiliki makna yang tidak sesuai dengan pernyataan.

Contoh:

Pernyataan: Haruskah Indonesia mendorong ekspor, ketika sebagian besar komoditas tidak cukup untuk konsumsi dalam negeri?

Argumen: Iya. Kita harus mendapatkan devisa untuk membayar impor kita./ Tidak. Dorongan komoditas selektif akan menyebabkan kekurangan.

Gunakan penalaran untuk dapat menentukan argumen yang paling tepat (kuat) untuk menjawab pertanyaan.


H. PERNYATAAN DAN SIMPULAN

Simpulan adalah hasil menyimpulkan kesimpulan. Pernyataan merupakan pemberitahuan suatu kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan suatu fakta yang dapat dibuat simpulannya. Simpulan dianggap sesuai jika isinya tepat dengan isi pernyataan.

Contoh:

Pernyataan: Pemerintah telah merusak banyak lembaga keuangan peringkat atas dengan menunjuk birokrat sebagai direksi lembaga tersebut.

Simpulan: Pemerintah harus menunjuk direksi dari lembaga keuangan dengan mempertimbangkan keahlian orang di idang keuangan.

Gunakan penalaran untuk dapat menemukan suatu simpulan tepat dan sesuai dengan isi pernyataan.


I. PERNYATAAN DAN TINDAKAN

Tindakan merupakan sesuatu yang dilakukan; perbuatan; tindakan yang dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu. Pernyataan merupakan pemberitahuan suatu masalah atau kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan suatu fakta yang membutuhkan tindakan (penyelesaian).

Contoh:

Pernyataan: Kekeringan parah dilaporkan telah terjadi di beberapa provinsi.

Tindakan: Pemerintah harus segera membuat peraturan untuk memberikan bantuan keuangan kepada mereka yang terkena dampak.

Gunakan penalaran untuk dapat menentukan tindakan mana yang paling sesuai.


J. PERNYATAAN DAN ASUMSI

Asumsi adalah anggapan; dugaan; pikiran. Pernyataan merupakan pemberitahuan suatu kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan suatu fakta yang dapat menimbulkan suatu anggapan. Anggapan atau asumsi muncul karena ada makna yang tidak secara jelas disampaikan dalam pernyataan (implisit).

Contoh:

Pernyataan: Pemerintah provinsi telah memutuskan untuk mengangkat empat ribu guru SD selama tahun anggaran berikutnya.

Asumsi: Ada cukup sekolah di provinsi tersebut untuk mengakomodasi empat ribu guru SD tambahan.

Gunakan penalaran untuk dapat menentukan asumsi yang implisit. Asumsi bersifat implisit jika maknanya sesuai dengan isi pernyataan.


K. PERNYATAAN DAN SEBAB-AKIBAT

Bahasa buatan adalah bahasa imajinatif (imaginary word) atau disebut juga nonsense word yang memiliki pola logika pada proses pemberian artinya. Kata  dari bahasa buatan sendiri atas dua kata atau satu kata dengan imbuhan. Pola 1: Kata pertama bahasa buatan berarti sama dengan kata pertama atau imbuhan (awalan/ akhiran) dalam bahasan Indonesia. Pola 2: Kata pertama bahasa buatan berarti sama dengan kata kedua atau imbuhan (awalan/ akhiran) dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

Pernyataan:

Berikut adalah beberapa kata yang diterjemahkan dari bahasa buatan.

morpirquat berarti rumah burung

beelmorpir berarti burung biru

beelclak berarti kain biru

Kata apakah yang mungkin berarti "pagar rumah"?

A. morphirhunde

B. beellmoki

C. quathunde

D. clackquat

E. beelquat

Pembahasan:

Morpir berarti burung; quat berarti rumah; beel berarti biru; clack berarti kain. Pilihan C yang berawalan quat adalah jawaban yang paling mungkin untuk pagar rumah.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter