Iklan

Ad Unit (Iklan) BIG

Seni

Post a Comment

 

A. Kesenian Nusantara

Seni dan kesenian. Kata-kata ini pasti sering kamu ucapkan atau gunakan dalam percakapan sehari-hari. Tapi apa arti seni sesungguhnya?


Kamus Besar Bahasa Indonesia

Seni mempunyai pengertian : (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok; (2) keahlian membuat karya yang bermuu; (3) kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa.


Plato

Seni ialah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dari bentuk alam seperti manusia, binatang, dan tumbuhan.


Aristoteles

Murid Plato ini menambahkan bahwwa peniruan alam itu harus ideal, serba baik. Misalnya, menggambar bentuk harus yang sempurna, membuat patung manusia harus yang baik (gagah, bagus, cantik).


Suzane K. Langer

Kesenian adalah penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia.


Ensiklopedia Indonesia

Seni itu meliputi penciptaan dari segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihatnya atau mendengarnya.


Akhdiat K. Mihardja

Seni ialah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas (mencerminkan kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.


Ki Hajar Dewantara

Seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.


Dari pendapat para ahli tentang seni, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/ jiwa/ gagasan /perasaan manusia.

2. Seni merupakan kemahiran/ keterampilan/ kelakuan manusia yang luar biasa.

3. Seni merupakan penciptaan yang menghasilkan karya.

4. Seni merupakan karya yang memiliki nilai estetis.

5. Seni merupakan karya yang memiliki makna simbolik.


Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa seni atau kesenian adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.

Ekspresi seni manusia di muka bumi tidaklah seragam. Ekspresi yang timbul dengan berbagai gagasan, bentuk, dan corak ungkapannya, justru berbeda-beda atau beragam. Keragaman ini berkembang sesuai dengan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perbedaan budaya, perbedaan kondisi sosial, dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda. Di bumi nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda. Tiap suku bangsa memiliki ekspresi seni masing-masing. Keragaman seni ini merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang mahal harganya. Keragaman seni, baik seni rupa, seni musik, seni tari, maupun seni drama bukanlah pemecah bangsa, melainkan alat pemersatu bangsa.

Dengan beragamnya nilai-nilai budaya di nusantara timbullah kesenian nusantara. Kesenian nusantara adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusia yang berisi nilai-nilai budaya nusantara melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna. Dengan kata lain, kesenian nusantara adalah kesenian yang memiliki nilai-nilai budaya nusantara. 


B. Cabang Seni
Terdapat empat cabang seni. Yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama. Seni musik, seni tari, dan seni drama termasuk dalam satu jenis satu pertunjukan.

1. Seni Rupa
Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media: titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

2. Seni Musik
Seni musik adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh menusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. 

3. Seni Tari
Seni tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

4. Seni Drama 
Seni drama atau teater adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna melalui media: gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

C. Fungsi Seni
Di sela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantiasa mencari peluang untuk menyalurkan ekspresi seninya. Seni merupakan kebutuhan hidup yang penting. Dalam sejarah umat manusia, seni selalu menjadi bagian dari kehidupan. Manusia prasejarah mengekspresikan rasa seninya pada dinding-dinding gua lewat lukisan-lukisan. Sep;erti yang terdapat di Gua Leang-leang Maros Sulawesi Selatan, Kepulauan Maluku, dan Papua. Seni juga tertuang dalam berbagai benda pakai yang digunakan manusia. Seperti keramik Cina, tenun sutra India, kapak jaman batu, nekara jaman logam, sampai kepada mobil, pesawat telepon, dan komputer di masa kini. Lihat juga berbagai alat musik yang terdapat di seluruh penjuru dunia beserta lagu-lagu dan irama yang diciptakannya. Ketipung, sitar, gondang, angklung, tifa, biola, harpa, sexophone, tamburin, dan marakas adalah sebagian kecil dari alat-alat musik di dunia. Belum lagi berbagai jenis tarian berikut perlengkapannya. Seperti Legong di Bali, Seudati di Aceh, Bambu Gila di Sulawesi Utara, sampai dengan flamenco di Spanyol, tango di Argentina, dan balet di seluruh daratan Eropa. Sedangkan wayang orang di Jawa, kabuki di Jepang, sampai teater kontemporer adalah contoh seni drama. Di belahan bumi mana pun seni tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Kebutuhan hidup manusia sendiri dapat digolongkan ke dalam tiga jenis. Yaitu : (1) kebutuhan primer atau pokok, seperti makanan, pakaian, dan rumah; (2) kebutuhan sekunder atau sosial, yang terwujud dalam usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primer yang melibatkan orang atau sejumlah orang; dan (3) kebutuhan integratif atau yang berkaitan dengan berbagai kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya. Seni, merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan integratif yang terkait dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial.

1. Seni dan Kebutuhan

o Pangan (makanan)
Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud makanan yang cantik dilihat tentu lebih menggugah selera orang yang akan menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyajikan hidangan. Bagaimana pun sederhananya suatu budaya, masyarakat senantiasa mempunyai keinginan untuk memperindah bentuk makanan yang dikonsumsinya, apabila bila makanan tersebut disajikan untuk orang lain atau orang banyak. Bentuk dan warna makanan dirancang sedemikian rupa sesuai dengan cita rasa masyarakat tersebut. Setiap daerah memiliki cara memasak, membentuk, menata, dan menghias makanannya masing-masing. Dari ibu rumah tangga, pengusaha katering, sampai koki restoran ternama merupakan seniman dalam hal makanan.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa bentuk makanan yang disajikan atau yang dikonsumsi sehari-hari, secara tidak langsung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seni yang terkait dengan kebutuhan pangan.

o Sandang (pakaian)
Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh dari kondisi lingkungan alam saja, tetapi juga sebagai sarana sosial budaya. Semakin tinggi peradaban manusia, semakin tinggi fungsi sosial dan budaya dari pakaian ini. Pakaian merupakan suatu gengsi, lambang status sosial manusia. Selain itu, pakaian dikenakan manusia berdasarkan pertimbangan nilai-nilai moral dan kesopanan yang dianut oleh masyarakat. Pakaian juga dapat berfungsi sebagai identitas budaya pada masyarakat tertentu. Misalnya, pakaian adat Flores tentu berbeda dengan pakaian adat Minahasa.

Baju tak hanya benda pakai, tapi juga benda hias. Baju membalut tubuh manusia agar tampak lebih indah. Orang memakai baju agar dirinya tampak lebih menarik. Baju terbentuk dari berbagai komponen yang dipadukan menjadi suatu karya seni yang indah dipandang dan nyaman dikenakan. Para perancang busana dan perancang kain, baik yang tradisional maupun yang profesional, adalah seniman-seniman pencipta karya seni pakaian.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pakaian sebagai benda pakai sekaligus benda hias, selain sebagai penutup dan pelindung tubuh manusia dari cuaca ataupun sebagai penghias, juga dapat dianggap sebagai identitas sosial-budaya.

o Papan (tempat tinggal)
Kebutuhan akan tempat tinggal mendorong manusia menciptakan rumah. Manusia membangun rumah untuk melindungi dirinya dari gangguan-gangguan alam, seperti hujan, panas matahari, angin, atau binatang buas.

Selain sebagai tempat tinggal, rumah merupakan karya seni. Betapa pun sederhananya, rumah merupakan hasil ekspresi manusia yang dipedomani oleh budayanya. Rumah dibuat dari berbagai komponen bahan yang diperoleh dari lingkungan alam dan disusun secara artistik. Dari kamar tidur, dapur, sampai atap, semua ditata sedemikian rupa sehingga nyaman ditinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Rumah juga berfungsi sebagai identitas sosial-budaya. Secara fisik, bentuk rumah daerah di Indonesia begitu beranekaragam. Lihat saja rumah gadang Minangkabau, rumah joglo Jawa, dan rumah tongkonan Toraja, semua punya nilai seni tersendiri yang memperkaya khasanah budaya bangsa. Arsitektur Barat dan modern juga menambah keragaman seni bangunan di Indonesia.

Demikianlah, seni juga banyak terlibat dalam pemenuhan kebutuhan manusia akan tempat tinggal dan tempat berlindung.


2. Seni dan Kebutuhan Sosial

o Pendidikan Seni
Seni memiliki fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Fungsi yang secra langsung dapat dirasakan adalah sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, bermain, dan menyalurkan bakat yang dimiliki. Secara tidak langsung, manusia dapat memperoleh manfaat pendidikan melalui pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar. Selain itu, melalui pendidikan seni kepekaan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar serta hal-hal yang berkaitan dengan keindahan.

Kemampuan dasar manusia yang dapat dikembangkan melalui seni meliputi: fisik, daya serap, daya pikir, emosi, daya cipta, cita rasa keindahan, dan sosial. Perkembangan fisik yang berkaitan dengan kegiatan seni adalah kemampuan gerak. Gerak/motorik dapat dibedakan menjadi motorik kasar dan motorik halus. Seni banyak terkait dengan motorik halus. Menggambar, membentuk, memotong, serta menggerakan jari sewaktu menari dan memainkan alat musik merupakan gerak motorik halus. Gerak kepala, tangan, kaki, dan tubuh saat menari dan memainkan peran adalah contoh motorik kasar. Melalui seni, kemampuan motorik menusia bisa berkembang.

Daya serap berkaitan dengan kemampuan manusia menerima masukan dari inderanya. Dalam kegiatan belajar, kepekaan manusia untuk menafsikan dan merespon masukan-masukan amat penting. Menyerap hal yang terjadi di lingkungan dan digubah dalam sebuah lagu, menyerap kesan alam sekitaruntuk dituangkan lewat lukisan, menyerap reaksi lawan main dalam seni peran untuk diselaraskan, dan menyerap reaksi lawan main dalam seni peran merupakan contoh penggunaan daya serap dalam seni.

Daya pikir berkaitan dengan kemampuan manusia mengolah kesadaran terhadap lingkungannya, mengolah pengetahuan yang dimiliki, dan menunjukkan hubungan dirinya dengan lingkungannya. Melalui kegiatan berolah seni, manusia mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya. Dari hal-hal yang telah diserap tadi diperlukan proses olah pikir untuk bisa menjadi suatu karya seni. Sehingga, dapat meningkatkan kemampuan pengamatan dan berpikir kritis.

Emosi berkaitan dengan kemampuan manusia mengungkapkan perasaannya secara bebas dan spontan. Hal yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata dapat diekspresikan lewat karya seni. Lagu misalnya, seringkali merupakan tumpahan emosi dari pengalaman hidup penciptanya. Tak jarang karya-karya yang dibuat sepenuh hati seperti ini menjadi mahakarya yang terkenal. Melalui kegiatan berolah seni, manusia dapat mengungkapkan jati dirinya.

Daya cipta
atau kreativitas berkaitan dengan kemampuan manusia berpikir kreatif. Kreatif berkaitan dengan hal yang baru, unik, dan khas. Karya seni yang baik bukan hasil mencontek atau meniru karya lain. Karya lain bisa menjadi sumber ilham, tapi kita harus membuat kreasi karya yang lain agar karya kita bernilai lebih tinggi dan diakui masyarakat.

Untuk mencipta suatu karya seni yang indah tentu saja juga dibutuhkan cita rasa keindahan. Cita rasa keindahan berkaitan dengan kemampuan manusia dalam menata unsur-unsur seni secara harmonis berdasarkan kaidah-kaidah seni. Cita rasa keindahan lebih cenderung pada kegiatan untuk mengolah kepekaan rasa akan nilai-nilai keindahan. Nilai keindahan bagi manusia berkaitan dengan kepuasan batin. Kesadaran akan nilai-nilai keindahan melalui kegiatan berolah seni, berfungsi untuk menyelaraskan otak kanan dan otak kiri sehingga membuahkan cara berpikir kritis dan kreatif.

Dari segi sosial, seni pun memberikan kesadaran bahwa manusia satu hubungan dengan manusia yang lain. Kesadaran sosial ini diolah dalam kegiatan seni sehingga menumbuhkan sikap dan perasaan dalam berkomunikasi, bekerja-sama, dan menghargai pendapat manusia lain. Dalam kegiatan berkarya seni, seseorang dpat berhubungan dengan manusia lain, baik dari pencarian ilham, proses pembuatan, sampai apresiasi/ penilaian suatu karya.


o Keagamaan 
Setiap manusia memiliki kesadaran terhadap Tuhan yang diwujudkan dalam agama. Setiap agama memiliki pedoman tata cara beribadah dan tempat ibadah. Tempat ibadah sebagai karya seni bangunan merupakan ungkapan manusia yang mengandung nilai-nilai keindahan, di samping nilai-nilai religi. Secara fisik, tempat ibadah dapat dilihat sebagai suatu bangunan yang merupakan hasil karya manusia yang diatur dan diarahkan oleh budaya masyarakat setempat dan kaidah-kaidah agama tertentu. Demikian pula alat perlengkapan dan keperluan ibadah lainnya seperti tarian dan bunyi-bunyian, merupakan sumbangan seni terhadap kebutuhan manusia untuk beribadah.

o Ritus Kehidupan
Setiap manusia yang berbudaya, termasuk masyarakat nusantara yang berada di berbagai daerah, memiliki upacara atau ritual yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia. Sejak dalam kandungan, kelahiran, khitan, perkawinan, sampai dengan kematian, banyak rangkaian upacara dilakukan. Dalam upacara-upacara ini banyak karya seni yang terlibat. Dalam pesta adat perkawinan misalnya, tempat pesta perkawinan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi indah, hiburan musik dan tarian menyemarakkan acara pesta, makanan dengan berbagai bentuk disajikan dengan apik, dan para tamu mengenakan pakaian dengan berbagai model dan warna yang menarik.





Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter