A. DEFINISI SEJARAH
Sejarah berasal dari bahasa Arab, Syajarotun yang berarti pohon. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan antara perkembangan kehidupan manusia dengan sebuah pohon yang terus berkembang. Dalam bahasa Inggris, sejarah disebut sebagai history yang mempunyai arti masa lampau. Kata history sendiri diambil dari bahasa Yunani, historia yang artinya ilmu. Dalam bahasa Jerman, sejarah disebut geschichte yang memiliki arti sesuatu yang telah
terjadi.
Ada pun beberapa definisi sejarah menurut para tokoh:
a. Heredotus
Sejarah berarti sesuatu yang tidak selalu berkembang ke depan dengan arah yang pasti, karena sejarah berkembang diakibatkan dan ditentukan oleh keadaan manusia.
b. Ibnu Khaldun
Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat saat itu.
c. Edward Hallet Carr
Sejarah adalah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya, suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah sesuatu yang melibatkan manusia pada masa lampau. Namun, ditekankan bahwa sejarah itu masa lalu, tapi tidak semua masa lalu itu sejarah.
B. CIRI UTAMA SEJARAH
Terdapat tiga ciri yang membedakan antara sejarah dengan ilmu-ilmu lainnya, yakni:
a. Peristiwa yang Unik
Peristiwa yang terjadi di masa lalu itu hanya sekali dan tidak akan pernah berulang.
b. Peristiwa yang Abadi
Peristiwa tersebut tidak berubah dan dikenang sepanjang masa.
c. Peristiwa yang penting
Mempunyai arti dalam menentukan kehidupan manusia pada masa lalu, masa kini, dan masa depan.
C. HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
a. Sejarah sebagai Peristiwa
Kejadian atau kenyataan yang sebenarnya terjadi pada masa lampau. Dengan demikian, maka peristiwa masa lalu yang disebut sejarah adalah peristiwa yang disebut rasional, memiliki bukti dan saksi serta yang paling penting adalah berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
b. Sejarah sebagai Kisah
Peristiwa yang terjadi di masa lalu direkonstruksi ulang berdasarkan memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap peristiwa tersebut. Sejarah sebagai kisah sangat kental unsur subjektifnya. Karena cerita yang disusun merupakan pencerminan kepribadian atau kepentingan dari penyusunnya. Maka tak heran, jika peristiwa yang sama memiliki tafsiran yang berbeda.
c. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah harus diposisikan sebagai suatu pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para sejarawan. Sejarah dikatakan sebagai ilmu juga karena dia memiliki syarat-syarat keilmuan yang juga dimiliki oleh ilmu-ilmu lain, seperti:
1. EmpirisSejarah memang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dan dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki objekObjek sejarah yang dimaksud adalah manusia. Sejarah adalah tingkah laku manusia yang terjadi di masa lampau.
3. Memiliki teoriPada dasarnya sejarah adalah tindakan manusia di masa lampau, maka untuk mengkajinya terkadang sejarah “meminjam” teori-teori dari ilmu-ilmu lain untuk menganalisa mengapa manusia bertindak seperti itu.
4. Memiliki metodeSejarah memiliki metode tersendiri untuk membuktikan kebenaran peristiwa yang terjadi di masa lalu.
d. Sejarah sebagai Seni
Sejarah yang mengedepankan estetika. Artinya dalam merekonstruksi ulang sejarah, seorang sejarawan dituntut berfikir kreatif, imajinatif, pandai memainkan emosi, memiliki gaya bahasa yang bagus serta memiliki intuisi agar para pembaca merasa tertarik mempelajari peristiwa tersebut. Umumnya, sejarah sebagai seni dapat kita temui dalam
novel, lukisan, film, drama, dan lain-lain.
D. METODOLOGI SEJARAH
Dalam menyusun rangkaian peristiwa pada masa lalu, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para sejarawan, yakni:
a. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan menghimpun jejak-jejak masa lampau sebagai data dan fakta bagi penulisan sejarah.
b. Kritik/Verifikasi
Kritik atau verifikasi adalah suatu kegiatan dalam penelitian sejarah yang dilakukan dengan cara pengujian atau penilaian terhadap sumber-sumber sejarah tersebut. Terdapat 2 jenis kritik/verifikasi, yakni:
1. Kritik eksternPada tahapan ini, sejarawan akan menguji tentang keaslian sumber2. Kritik internKritik ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa informasi yang terdapat dalam sumber tersebut dapat dipercaya.
c. Interpretasi
Pada tahap ini, sejarawan akan melakukan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah diperoleh. Penafsiran seseorang terhadap fakta sering menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penulisan sejarah. Adapun penyebab perbedaan interpretasi tersebut, antara lain:
1. Adanya pandangan yang berbeda di kalangan sejarawan2. Wawasan atau pengetahuan yang terbatas3. Ketertarikan yang berbeda4. Ideologi yang berbeda5. Kepentingan kelompok yang berbeda6. Latar belakang sosial yang berbeda7. Tujuan penulisan yang berbeda
d. Historiografi
Merupakan tahap akhir dalam penelitian sejarah. Pada tahap ini sejarawan melakukan penulisan sejarah dengan menyusun semua fakta yang telah diperoleh dan diuji kebenarannya.Adapun tema-tema yang biasanya dipilih oleh para sejarawan untuk ditulis adalah Sejarah Dunia, Sejarah Regional, Sejarah Nasional, Sejarah Lokal, Sejarah Sosial, Sejarah Politik, Sejarah Ekonomi, Sejarah Kriminalitas dan masih banyak lagi yang lainnya.
E. SUMBER SEJARAH
Terdapat dua klasifikasi sumber sejarah, yakni:
a. Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenisnya sumber sejarah dibagi menjadi sumber benda (seperti patung, bangunan, fosil, senjata, dan lukisan), sumber tulisan(seperti prasasti, koran, dan majalah) dan sumber lisan (seperti wawancara).
b. Berdasarkan Kebenarannya
Berdasarkan kebenarannya, sumber sejarah terbagi menjadi sumber primer (sumber yang diperoleh secara langsung dari pelaku atau saksi yang terlibat dalam peristiwa tersebut) dan sumber sekunder (sumber yang keterangannya diperoleh dari seseorang pengarang atau berdasarkan sumber lain).
F. KONSEP SEJARAH
a. Periodisasi
Pembabakan masa atau waktu yang digunakan untuk mengetahui berbagai peristiwa dalam sejarah yang disusun berdasarkan jiwa zaman (zeitgeist) tertentu. Pada dasarnya, setiap wilayah memiliki jiwa zaman yang berbeda dengan yang lainnya sehingga periodisasi ini tidak dapat dibuat untuk urusan global. Tujuan dari pembuatan periodisasi untuk mempermudah dalam memahami peristiwa-peristiwa sejarah.
b. Kronologi
Konsep ini dapat dipahami dan diartikan sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya. Catatan tentang tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah disebut kronik.
c. Sinkronik dan Diakronik
Sinkronik adalah cara berfikir dalam mempelajari sejarah dengan meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Diakronik adalah cara berfikir dalam mempelajari sejarah dengan meneliti gejala-gejala yang meluas dalam waktu tetapi dalam ruang yang terbatas.
G. ILMU BANTU SEJARAH
Terdapat beberapa ilmu bantu dalam mempelajari sejarah, di antaranya:
a. Paleoantropologi
Ilmu yang mempelajari tentang fosil.
b. Arkeologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda kuno.
c. Paleografi
Salah satu ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang tulisan-tulisan yang ada di masa lampau (tulisan kuno).
d. Epigrafi
Ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang cara membaca, menunjukkan waktu (tanggal), mengidentifikasi tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas benda yang keras.
e. Ikonografi
Ilmu yang mempelajari tentang arca atau patung-patung dari zaman prasejarah sampai sejarah.
f. Numismatik
Ilmu yang mempelajari tentang mata uang (koin), asal usul, teknik pembuatan, sejarah, mitologi, dan seninya.
g. Genealogi
Pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan keluarga.
h. Filologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang naskah-naskah kuno.
i. Etnografi
Salah satu cabang ilmu antropologi yang menjelaskan tentang kebudayaan di dalam suku
bangsa.
j. Geologi
Ilmu yang mempelajari tentang lapisan bumi.
k. Topografi
Ilmu yang membahas tentang bentuk permukaan bumi
l. Stratigrafi
Ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah.
m. Tipologi
Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau jenis.
n. Metode Karbon (Karbon-14)
Cara untuk menentukan umur sampel-sampel arkeologi, geologi, dan hidrogeologi
Post a Comment
Post a Comment